Piezoelectric Buzzer: Pengertian, Jenis, Fungsi, Cara Kerja

Piezoelectric adalah komponen yang menghasilkan gelombang bunyi untuk benda alarm. Proses awalnya yakni tegangan listrik akan diatur ke dalam beberapa taraf tertentu. Sedangkan cara kerjanya yakni berkutat pada proses tegangan input, getaran suara, dan gelombang bunyi.

Nah semakin tertarik untuk mengulik pembahasan mengenai piezoelectric buzzer? Mari langsung saja kita cek pembahasan selengkapnya di bawah ini. Mulai dari jenis, fungsi hingga cara kerja dari piezoelectric buzzer akan dikupas hingga tuntas untuk Anda.

Jenis-Jenis Piezoelectric Buzzer

Jenis-Jenis Piezoelectric Buzzer
Jenis-Jenis Piezoelectric Buzzer

Frekuensi yang dibutuhkan untuk jenis Piezoelectric buzzer yaitu berkisar pada 1 – 5 KHz. Kelebihan yang sangat dipertimbangkan oleh penggunanya yakni karena harganya sangat murah, praktis digunakan dan tergolong berbobot lebih ringan. Komponen ini juga menggunakan sirkuit untuk setiap jenisnya

1. Piezoelectric Buzzer Jenis Kristal Frekuensi

piezoelectric buzzer frequency range
piezoelectric buzzer frequency range

Piezoelectric crystal merupakan salah satu komponen buzzer yang mampu memproses terjadinya bunyi yang sesuai komposisi dan konstruksi kristal. Karena memiliki resonansi frekuensi, maka komponen ini membutuhkan tegangan AC sinus/AC blok, osilator, dan driver.

Maka sudah jelas, komponen dalam kepingan buzzer tidak akan berfungsi jika tidak ada komponen yang satu ini, ya?

2. Piezoelectric Buzzer Jenis Magnetic

Piezoelectric Buzzer Jenis Magnetic
Piezoelectric Buzzer Jenis Magnetic

Piezoelectric buzzer magnetic yaitu memiliki bentuk lebih kecil dari jenis yang pertama, sekilas hanya berupa bundaran hitam dan kotak kecil hitam bertuliskan speaker. Sesuai dengan rangkaian yang disusun di dalamnya, untuk buzzer jenis ini difungsikan untuk mengeluarkan bunyi.

Sedangkan jenis tegangan yang dibutuhkan yakni berupa tegangan AC dan osilator.

Contoh elektronik yang menggunakan jenis ini adalah komputer dan laptop.

Cara kerjanya yakni komponen penyusun seperti gulungan kawat tembaga tipis, inti logam, dan membran logam tipis memungkinkan untuk terhubung pada aliran arus listrik yang masuk.

3. Piezoelectric Buzzer Jenis Electric Magnetic

Piezoelectric Buzzer Jenis Electric Magnetic
Piezoelectric Buzzer Jenis Electric Magnetic

Piezoelectric Buzzer Electric Magnetic terdiri dari beberapa komponen kecil. Misalnya saja seperti tegangan DC, osilator internal, logam tipis bergetar. Hal ini karena polaritas terdapat juga pada terminal plus (+) dan minus (-).

Pelengkap pada komponen penyusun yang dibutuhkan yaitu baterai, adaptor, aki, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk contoh terapan pada benda yang mudah kita temukan sehari-hari yakni berupa mini alarm switch.

Sedangkan untuk rangkaian jenis Piezoelectric buzzer electric merupakan salah satu jenis komponen buzzer yang memiliki rangkaian proses operasi sederhana. Berikut ini beberapa urutan tahapannya :

Tegangan DC – osilator internal – terjadi isolasi – lempengan piezoelectric – bunyi.

4. Piezoelektric Buzzer Arduino

Piezoelektric Buzzer Arduino
Piezoelektric Buzzer Arduino

Piezoelektric Buzzer Arduino merupakan salah satu komponen penting agar rangkaian listrik pada elektronik bisa bekerja secara maksimal.

Jadi, fungsi buzzer Arduino ada dua macam yaitu buzzer aktif dan buzzer pasif. Berikut ini penjabaran mengenai keduanya.

  • Buzzer Aktif yaitu saat terjadi tegangan listrik akan menghasilkan suara sendiri atau stand alone.
  • Buzzer Pasifik yaitu mengatur program tinggi rendah suatu nada. Contohnya saja speaker yang memiliki komponen kecil arduino.

Sedangkan untuk kelebihan dan kekurangan Buzzer Arduino yaitu dipole terinduksi molekul terdapat struktur kristal. Buzzer jenis ini juga memiliki tekanan, gaya listrik, dan tegangan listrik.

Ketika arus listrik mengalir, akan menghasilkan gerakan mekanik hingga nantinya getaran suara mulai dikeluarkan. Namun bisa juga prosesnya berupa tekanan atau ketukan – mekanik – energi listrik. Jadi tidak heran jika buzzer jenis ini juga akan mampu berfungsi pada mesin cuci secara efektif.

Buzzer jenis ini juga memiliki tiga spesifikasi yaitu piezoelektric bentuknya tabung hitam untuk keluarnya bunyi. Sedangkan bagian pada kaki pin negatif/kaki buzzer pendek difungsikan untuk arus negatif/GND. Dan terakhir kaki pin positif atau disebut sebagai kaki buzzer panjang digunakan untuk arus positif/VCC (5V).

Piezoelektric buzzer jenis ini juga mempunyai spesifikasi yang cukup lengkap. Spesifikasi Buzzer Arduino ada dua yaitu sebagai berikut :

  • Buzzer aktif mempunyai rangkaian osilator – tegangan DC – bunyi yang sama nadanya.
  • Buzzer pasif mempunyai rangkaian khusus – pengatur frekuensi – Arduino atau mikrokontroler – nada bervariasi.

Jika Anda memberikan tegangan DC, tidak akan menghasilkan bunyi. Karena buzzer jenis ini mempunyai tiga kualitas. Misalnya saja seperti, tegangan 3v -12v DC2, resistensi 16 ohm dan 3/16R. Lalu untuk ukuran buzzer komponen ini yaitu 12 mm, tebal 8,5mm, suara 80-85 dB 5. Sedangkan untuk warna komponen jenis Arduino ini sangat bervariasi dari setiap jenisnya.

Anda juga bisa melihat contoh program buzzer Arduino, sebagai berikut:

a. Program Arduino Secara Umum

Secara umum, program ini akan menggunakan beberapa komponen pelengkap berikut :

Untuk konfigurasi pin adalah Arduino ada 6 pin yang dipasangkan pada buzzer ada kutub positif/kaki panjang. Sedangkan Arduino GND dipasangkan pada buzzer ada kutub negatif/kaki pendek.

b. Program Arduino Ultrasonik HC-SR04

Program Arduino Ultrasonik HC-SR04
Program Arduino Ultrasonik HC-SR04

Arduino ultrasonik HC SR04 ada enam jenis komponen yang saling berfungsi. Berikut ini enam nama komponen tersebut.

  • Ano + kabel.
  • Software IDE.
  • Tegangan 5 volt.
  • Kabel jumper.
  • Breadboard.
  • Sensor HC-SR04 Ultrasonik.

Keenam jenis Arduino ultrasonik ini akan saling berhubungan satu sama lain untuk menghasilkan nada atau suara sebagai proses akhirnya.

c. Program Arduino Push Button

Program Arduino Push Button
Program Arduino Push Button

Ada enam program yang bisa Anda gunakan untuk program yang satu ini. Dimana enam program tersebut akan terpasang untuk menghasilkan nada yang diinginkan. Berikut ini beberapa yang paling umum diketahui :

  • Arduino uno + kabel.
  • Software
  • Tegangan 5 volt.
  • Kabel
  • Push button.
  • Sensor HC-SR04 Ultrasonik

Fungsi Buzzer Secara Umum

Fungsi buzzer adalah untuk memproses bunyi. Dimana penerapannya bisa digunakan untuk beragam keperluan. Mulai dari keperluan rumah tangga hingga sebagai alat penunjang keamanan.

Beberapa contoh perangkat atau alat yang menggunakan buzzer yakni bel rumah, alarm, sirine untuk truk agar mundur. Dan sirine ini juga digunakan oleh tukang parkir atau satpam, komponen alat anti maling, alat timer, dan lain sebagainya.

Sedangkan, bentuk dari buzzer ini kayaknya loud speaker yang mempunyai fungsi sederhana.

Cara Kerja Buzzer

Adapun cara kerja buzzer sangat sederhana, yaitu :

  • Kumparan yang dialiri listrik – elektromagnetik – polaritas magnet – kumparan ke dalam/ke luar. Jadi, kumparan tersebut memiliki komposisi diafragma.
  • Sedangkan cara kerja yang kedua yaitu diafragma bolak-balik – udara bergetar – suara. Buzzer bisa memiliki tegangan listrik dengan taraf sesuai kebutuhan suara.

Spesifikasi Buzzer dengan Kualitas Terbaik

Spesifikasi Buzzer dengan Kualitas Terbaik
Spesifikasi Buzzer dengan Kualitas Terbaik

Spesifikasi Buzzer 5v memiliki suara nyaring dengan bentuk yang mungil. Sedangkan komponen kecilnya ada mikrokontroler – notifikasi suara dan nada akan menghasilkan bunyi.

Sedangkan untuk voltage, arus, jarak kebisingan suara, frekuensi suara, dan diameter bahannya tergantung kebutuhan masing-masing. Intinya setiap jenis buzzer dibekali dengan nilai lebih dan kurangnya sendiri, ya?

Kesimpulan

Demikian pembahasan lengkap mengenai teori piezoelectric buzzer pada suatu benda elektronik. Dengan mengetahuinya, Anda bisa menggunakan komponen tersebut secara tepat. Bukan itu saja, setidaknya Anda juga bisa memilih jenis buzzer yang spesifikasinya paling sesuai dengan kebutuhan.

Tinggalkan komentar