Kontaktor Magnet: Pengertian, Fungsi, Simbol, Cara Kerjanya

Apakah Anda pernah mendengar apa itu kontaktor magnet? Secara umum, kontaktor magnet merupakan saklar yang bekerja dengan sistem kemagnitan.

Fungsi dari kontaktor magnet yakni sama dengan tombol tekan (push button). Yang mana saklar ini memiliki kontak untuk NO (normally open) dan juga NC (normally close).

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai apa itu kontaktor magnet. Simak pengertian, fungsi, bagian-bagian penyusun, cara kerja hingga sejarah dari kontaktor magnet pada artikel berikut ini.

Pengertian Kontaktor Magnet

Pengertian kontaktor magnet
Pengertian kontaktor magnet

Kontaktor magnet adalah saklar yang dapat bekerja secara magnetik dengan kapasitas besar, namun tetap menggunakan daya minimal.

Kontaktor magnet juga disebut sebagai alat yang dapat digerakkan atau dioperasikan secara sistematis. Jadi bisa dikatakan sistem kerja dari kontaktor magnet yakni dapat dikontrol secara otomatis dengan menggunakan sensor yang sensitif.

Kontaktor magnet juga memiliki beberapa keistimewaan jika dibandingkan dengan saklar biasa. Salah satunya adalah karena kontaktor dapat bekerja secara magnetis untuk memutuskan dan menyambungkan arus listrik.

Contoh aplikatifnya sendiri sangat banyak dan sering digunakan untuk berbagai keperluan. Diantara contoh penggunaan dari kontaktor adalah sebagai heater, kontrol penerangan, aplikasi pada motor dan lain sebagainya.

Fungsi Kontaktor Magnet

fungsi kontaktor magnet
fungsi kontaktor magnet

Salah satu fungsi kontaktor yang paling umum adalah digunakan untuk mengendalikan bagian motor. Inilah yang membuat komponen tersebut dapat beroperasi sesuai dengan perintah yang diberikan.

Namun selain itu, kontaktor juga memiliki berbagai macam fungsi lain yang tidak kalah penting. Lalu, apa saja kegunaan kontaktor magnet?

Adapun fungsi kontaktor magnet adalah:

  1. Berfungsi Sebagai Control Lighting.
  2. Berfungsi Untuk Kontrol Motor Listrik.
  3. Berfungsi Sebagai Transfer Switch.
  4. Berfungsi Untuk Mengontrol Komponen Listrik Secara Otomatis.

Berikut ini ulasan lebih lengkapnya dari setiap fungsi kontaktor berikut.

1. Kontaktor Berfungsi Sebagai Control Lighting

Fungsi kontaktor magnet yang pertama adalah sebagai control lighting atau kontrol pencahayaan. Jadi, alat tersebut nantinya dapat digunakan sebagai penghubung dan pemutus arus listrik pada lampu secara otomatis.

2. Kontaktor Berfungsi Untuk Kontrol Motor Listrik

Selain untuk kontrol pencahayaan, kontaktor magnet juga biasa digunakan untuk mengontrol motor listrik. Terutama untuk jenis motor listrik yang berdaya besar, ya?

Dalam hal ini, kontaktor berfungsi sebagai magnetic starter. Dimana fungsi utamanya yakni sebagai pengendali atau kontrol arus listrik.

3. Kontaktor Berfungsi Sebagai Transfer Switch

Kontaktor magnet memiliki kemampuan untuk mengontrol peralatan listrik berdaya besar.

Selain itu alat tersebut juga memiliki kecepatan transfer yang mumpuni. Sehingga pada sistem ATS, alat tersebut juga dapat difungsikan sebagai transfer switch.

4. Kontaktor Berfungsi Untuk Mengontrol Komponen Listrik Secara Otomatis

Salah satu kemampuan perangkat kontaktor magnet adalah untuk menutup dan membuka rangkaian listrik secara otomatis.

Karena hal ini jugalah, mangapa alat tersebut biasanya digunakan untuk mengendalikan berbagai peralatan listrik. Tentunya agar peralatan listrik tersebut dapat bekerja secara otomatis.

Penempatan kontaktor pada peralatan listrik sangat banyak. Diantaranya digunakan untuk alarm otomatis, heater, lampu otomatis dan lain sebagainya.

Bagian-Bagian Kontaktor Magnet

Bagian-bagian Kontaktor Magnet
Bagian-bagian Kontaktor Magnet

Setelah membahas mengenai fungsi dari kontaktor magnet, maka selanjutnya kita akan mengulas mengenai apa saja komponen yang menjadi penyusun dari alat elektronik tersebut.

Apa saja bagian bagian dari kontaktor magnet?

Pada umumnya setiap bagian yang terdapat pada kontaktor ada 3.

Tiga bagian dari kontaktor magnet adalah:

  1. Kontak utama.
  2. Kontak bantu.
  3. Coil.

Langsung saja simak penjelasan dari setiap bagian dari kontaktor berikut ini:

1. Kontak Utama

Bagian dari kontak utama biasanya tersusun dari 3 pasang kontak NO (normally open). Kontak utama dalam hal ini terdiri dari 6 buah sakelar yang disusun secara berpasangan dengan urutan angka 1 sampai 6.

Fungsi dari fasa tersebut adalah sebagai tempat yang berfungsi untuk menghubungkan beban secara langsung.

2. Kontak Bantu

Pada kontaktor magnet, terdapat juga dua buah kontak bantu. Dimana kontak bantu ini terdiri dari tombol NO (Normally Open) dan juga NC (Normally Close).

Fungsi dari kontak bantu adalah untuk membantu perangkat tersebut untuk dapat mengendalikan arus listrik.

3. Coil

Coil sering juga dikenal dengan sebutan kumparan tembaga. Kumparan magnet yang terdapat pada kontaktor memiliki sifat sebagai penghantar tegangan.

Jadi, komponen ini berfungsi untuk mengubah katup yang terdapat pada kontak menjadi terbuka ataupun tertutup sesuai kebutuhan.

Secara singkat, kontaktor coil dapat dirancang untuk arus sesuai kebutuhan. Posisi open ataupun close dari alat tersebut ditentukan oleh arus listrik yang masuk ke dalam coil.

Nah untuk kontaktor magnet itu sendiri komponen koil biasanya dilambangkan dengan simbol A1 ataupun A2.

Simbol Kontaktor Magnet

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai bagian-bagian dari kontaktor magnet dan bagaimana cara membacanya, Anda dapat melihat simbol kontaktor magnet pada gambar berikut ini:

simbol kontaktor magnet
simbol kontaktor magnet

Cara Kerja Kontaktor Magnet

Cara kerja kontaktor magnet sebenarnya cukup sederhana. Baik kontaktor magnet 3 fasa maupun satu fasa, prinsip kerjanya hampir sama yaitu seperti sebuah relay. Yakni sama-sama bisa bekerja dengan mengandalkan prinsip kerja elektromagnetik.

Prinsip kerja kontaktor magnet adalah:

  • Jadi bisa disimpulkan bahwa kontaktor magnet akan bekerja apabila bagian kumparan atau coil dialiri dengan energi listrik.
  • Ketika energi listrik mengaliri lilitan gulungan relay megnetik tersebut, maka secara otomatis saklar akan tertarik dan mengakibatkan katup yang menghasilkan magnet menjadi tertutup.
  • Ketika saklar dalam kondisi tertutup, maka katup akan mengalirkan arus listrik dalam rangkaian. Demikian juga sebaliknya, apabila saklar dalam posisi terbuka, maka arus listrik akan tertutup dalam katup tersebut.

Contohnya saja untuk dapat menjadi NO (normally on), biasanya kontaktor membutuhkan waktu sekitar 4-9 ms. Namun dari posisi NO menjadi NC (normally close), alat tersebut biasanya membutuhkan waktu sekitar 12-22 ms.

Nah, lalu apa yang terjadi apabila arus atau medan magnet hilang atau tidak memasuki kumparan? Tentu saja secara otomatis arus yang masuk dalam kontaktor akan berhenti dan alat tersebut akan kembali pada posisi semula.

Demikianlah prinsip kerja kontaktor magnet, ternyata cukup sederhana dan mudah dipahami, bukan?

Mengenal Jenis-jenis Kontaktor Magnet

Kontaktor magnet pada umumnya hanya terdiri dari 2 jenis, yaitu kontaktor dengan 1 phase dan juga 3 phase. Kedua jenis alat tersebut dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk mengontrol tegangan listrik yang terdapat pada rangkaian.

Apa saja perbedaannya antara kontaktor 1 phase dan kontaktor 3 phase? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:

1. Kontaktor Magnet 1 Phase

Kontaktor magnet dengan satu phase biasanya memiliki 2 saklar utama yang letaknya berada di dalam rangkaian tersebut. Fungsi dari alat tersebut adalah untuk mengontrol arus bolak-balik dengan 1 phase.

2.Kontaktor Magnet 3 Phase

Hampir sama dengan jenis kontaktor 1 phase, kontaktor magnet 3 phase juga berfungsi untuk mengontrol arus AC (arus bolak-balik) dengan 3 phase. Namun karena memiliki 3 phase, biasanya alat tersebut memiliki setidaknya 3 saklar utama yang terdapat pada rangkaiannya.

Cara Menggunakan Kontaktor Magnet

Setelah mengetahui fungsi dan cara kerja kontaktor magnet, sekarang kita juga akan membahas bagaimana cara pemakaian dari alat tersebut. Bagaimana cara menggunakan kontaktor magnet?

Penggunaan kontaktor magnet sebenarnya terbilang sangat mudah. Namun terlebih dahulu Anda harus mengetahui berapa tegangan yang tersedia pada alat tersebut.

Untuk mengetahui skema pemasangan dari alat tersebut, Anda dapat melihat gambar di bawah ini:

cara memasang kontaktor magnet
cara memasang kontaktor magnet
  • Pertama-tama coil k1 (A1 dan A2) dihubungkan dengan sumber tegangan.
  • Ketika arus listrik sudah mengalir pada coil, maka selanjutnya arus akan bergerak dan mengalir didalam rangkaian.
  • Tahapan selanjutnya Anda dapat mengontrol peralatan tersebut dengan menggunakan tombol on dan off yang terdapat dalam rangkaian listrik.
  • Tombol on dan off ini nantinya akan berfungsi untuk menyambung dan memutuskan aliran arus listrik pada setiap kontaktor magnet.

Bagaimana Cara Memilih Kontaktor Magnet?

Selain mengetahui cara menggunakan dan cara memasang kontaktor magnet. Anda sebaiknya juga mengetahui bagaimana cara memilih alat tersebut.

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat akan membeli kontaktor?

Mari simak penjelasan berikut!

1. Memilih Tegangan yang Tepat

Pada saat menggunakan alat elektronik, terutama yang memiliki daya besar. Tentunya Anda membutuhkan peran kontaktor magnet untuk menyiasatinya. Namun, jangan lupa untuk memilih kontaktor dengan nilai tegangan yang tepat.

Jadi, Anda perlu untuk melihat berapa besar daya yang dibutuhkan untuk rangkaian elektronik tersebut. Kemudian cek bagian kumparan atau coil yang terdapat dalam kontaktor.

Lalu sesuaikan tegangan kontaktor berdasarkan jumlah tegangan yang dibutuhkan agar cara kerjanya menjadi maksimal, ya?

2. Menyesuaikan Ampere

Pada penggunaan kontaktor untuk motor listrik, Anda juga perlu menyesuaikan nilai ampere pada motor dengan kontaktor magnet. Cara mengetahui nilai ampere cukup sederhana yaitu dengan melihatnya pada nameplate yang terdapat pada motor.

Setelah mengetahui berapa nilai ampere pada peralatan tersebut, maka Anda tinggal menyesuaikannya. Caranya yaitu dengan memilih kontaktor yang memiliki nilai ampere lebih besar.

3. Memilih Sesuai Kebutuhan

Tips memilih kontaktor yang selanjutnya tentu saja dengan menyesuaikannya berdasarkan kebutuhan. Baik merk, jenis, hingga tegangan dapat disesuaikan dengan keperluan dan budget Anda.

4. Memilih yang Berkualitas

Memilih peralatan listrik yang berkualitas tentunya sangat penting. Karena alat-alat yang berkualitas lebih terjamin keawetan dan juga kapasitasnya.

Oleh sebab itu, pastikan Anda memilih kontaktor magnet yang berkualitas serta dibuat oleh produsen yang tepercaya.

Sejarah Kontaktor Magnet

Sejarah mengenai adanya kontaktor magnet dimulai pada tahun 1950. Yakni saat perusahaan OEM HVACR (Original Equipment Manufacturer Heating Ventilation Air Conditioning and Refrigeration) dan juga beberapa perusahaan elektrikal lainnya bekerjasama.

Poin utamanya yakni untuk menciptakan alat yang setelahnya diberi nama kontaktor.

Rangkaian kontaktor magnet dibuat dengan tujuan untuk untuk menciptakan alat yang murah dan juga ramah lingkungan. Pada awalnya, alat elektronik tersebut dikhususkan untuk wilayah Amerika Utara saja.

Namun, seiring berjalannya waktu, perusahaan HVACR memutuskan untuk membuat kontaktor berstandar ICE.

Dimana alat ini juga akhirnya dijual di kawasan pasar Asia. Karena hal ini jugalah selanjutnya alat tersebut dapat digunakan di berbagai wilayah lain sampai sekarang.

Kesimpulan

Bagaimana, apakah Anda sudah mengetahui bagaimana cara kerja kontaktor magnet? Pada umumnya, kontaktor magnet merupakan alat listrik yang berfungsi untuk menyambung maupun memutus arus listrik pada sebuah rangkaian elektronika.

Dengan fungsi utamanya tersebut, kontaktor menjadi populer untuk dijadikan sebagai alat pengendali arus listrik. Karana kemudahan yang diberikannya, tidak heran jika alat tersebut sekarang ini banyak digunakan untuk berbagai perangkat elektronika. Demikian ulasan mengenai kontaktor magnet, semoga cukup membantu.

Satu pemikiran pada “Kontaktor Magnet: Pengertian, Fungsi, Simbol, Cara Kerjanya”

Tinggalkan komentar