IC Regulator : Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Kelebihan & Kekurangan

Apakah Anda sudah mengetahui apa itu IC regulator? IC regulator merupakan salah satu komponen yang umum ada di dalam rangkaian elektronika. IC regulator ini mempunyai fungsi mengatur intensitas tegangan dalam rangkaian tersebut.

Pada artikel kali ini, kami tidak hanya akan membahas tentang IC regulator secara umum saja. Untuk mengetahui informasi yang lebih lengkap, simak penjelasan mengenai pengertian, fungsi, prinsip kerja, macam-macam IC regulator, serta cara mengukurnya pada artikel berikut ini.

Pengertian IC Regulator

pengertian ic regulator
pengertian ic regulator

IC regulator atau yang juga dikenal dengan istilah IC voltage regulator. Komponen yang satu ini adalah pengendali atau pengatur tegangan dalam rangkaian elektronika.

Jadi, IC voltage regulator merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur tegangan agar tetap stabil dan siap digunakan sesuai kebutuhan.

IC regulator ini biasanya juga tersusun dari puluhan hingga ratusan komponen turunan lainnya. Misalnya saja dioda, kapasitor dan transistor. Dimana komponen-komponen tersebut tergabung menjadi satu dan terintegrasi menjadi sebuah IC regulator.

IC regulator banyak digunakan untuk berbagai perangkat elektronik sehari-hari. Terutama pada adaptor yang menyediakan jenis tegangan DC. Anda bisa menemukan adanya IC regulator para perangkat elektronik seperti televisi, DVD Player bahkan laptop ataupun notebook.

Fungsi IC Regulator

Untuk menjalankan alat-alat elektronik yang bersifat digital, dibutuhkan tegangan listrik yang stabil dan bebas gangguan. Untuk kebutuhan tersebut, Anda membutuhkan alat khusus yang berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan.

Disinilah peran IC Regulator sangat dibutuhkan. Apalagi melihat fungsi dari voltage regulator itu sendiri yang mampu mengatur level tegangan komponen.

Jadi, ketika menggunakan alat tersebut. Meskipun terjadi perubahan pada tegangan ataupun suhu dan beban yang terdapat pada input maupun output. Hal tersebut tidak akan berpengaruh terhadap kestabilan daya yang dihasilkan.

Singkatnya, fungsi IC regulator adalah untuk membantu perangkat elektronik bisa mencapai level tegangan DC yang konstan serta bersih dari noisi. Hal ini sangat penting agar perangkat elektronik tersebut dapat beroperasi dengan baik.

Prinsip Kerja IC Voltage Regulator

prinsip kerja ic regulator
prinsip kerja ic regulator

Selain berfungsi sebagai pengatur kestabilan tegangan, IC regulator juga berfungsi sebagai pembatas tegangan. Tujuannya adalah agar tegangan yang masuk ke dalam rangkaian tidak berlebih.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa itu IC regulator, Anda dapat memperhatikan bagaimana prinsip kerja IC regulator.

Pada saat kunci kontak berada dalam posisi hidup (on), maka arus dari baterai akan mengalir dengan skema sebagai berikut :

Baterai- sekering-kunci kontak- terminal IG-MIC.

Setelah arus sampai pada MIC, arus kemudian akan diteruskan pada kaki basic dan melalui transistor. Skema arusnya adalah sebagai berikut :

MIC – kaki basic B – transitor Tr1 – terminal E Tr1 -massa.

Dengan kondisi tersebut, maka hal ini akan mengakibatkan komponen Tr1 menjadi ON. Selain itu, medan magnet juga akan menjadi timbul pada kumparan rotor. Pada saat Tr1 menjadi on, transistor Tr3 pun aktif dan indikasi pengisian juga ikut menyala.

Skema arusnya adalah sebagai berikut :

Baterai – kunci kontak – lampu pengisian – terminal regulator – kaki C Tr3 – E Tr3 – massa.

Macam-Macam IC Voltage Regulator

Macam-macam IC regulator dibedakan lagi menjadi beberapa jenis. Pengelompokkannya dibedakan dalam berbagai kategori. Diantaranya dikelompokkan berdasarkan fungsinya serta berdasarkan jumlah terminalnya. Simak informasi selengkapnya berikut ini:

1. Jenis IC Regulator Berdasarkan Jumlah Terminalnya

Pengelompokan macam-macam IC regulator yang pertama adalah berdasarkan jumlah terminalnya. Dilihat dari jumlah terminal yang terdapat dalam rangkaian, IC Regulator dibagi menjadi dua jenis berikut.

  • IC regulator 3 terminal.
  • IC regulator 5 terminal.

2. Jenis IC Regulator Berdasarkan Fungsinya

Pengelompokan jenis IC regulator yang selanjutnya adalah dilihat berdasarkan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, voltage regulator dibedakan menjadi 3 yaitu:

  • Fix Voltage Regulator
fix voltage regulator
fix voltage regulator

Fix voltage regulator memiliki ciri khas yaitu jumlah tegangan outputnya yang tetap. Jadi tegangan output yang terdapat pada rangkaian ini tidak dapat disetel atau diubah sesuai keinginan Anda.

Pada fix voltage regulator, jumlah tegangan yang terdapat di dalam output sudah ditentukan oleh produsennya secara langsung. Contohnya saja seperti IC regulator berikut:

  • IC regulator 7805
  • IC regulator 7809
  • IC regulator 7812.

Untuk Fix Voltage Regulator ini sendiri juga diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yakni Positive Voltage Regulator dan Negative Voltage Regulator.

Secara mendasar, keduanya sebenarnya mempunyai cara kerja maupun susunan yang mirip. Poin yang membedakan hanyalah nilai polaritas tegangan yang terdapat pada outputnya saja.

  • Adjdustable Voltage Regulator
adjustable voltage regulator
adjustable voltage regulator

Adjustable Voltage Regulator merupakan komponen IC yang fungsinya mengatur range arus DC sesuai kebutuhan. Jadi, pada tipe IC tersebut Anda dapat mengatur jumlah tegangan output  sesuai keinginan.

Sebagai golongan IC linier, tipe yang satu ini juga dikelompokkan menjadi 2 macam, yakni  Adjustable Voltage Regulator Positif dan Adjustable Voltage Regulator Negatif. Anda bisa menemukan aplikasi IC jenis ini pada IC LM317 dan IC LM337.

IC tipe LM337 memiliki persamaan IC LM317. Persamaannya yaitu terletak pada design, cara kerja, fungsi dan juga konstruksinya. Yang membedakan dari keduanya adalah polaritas dari tegangan yang dihasilkan oleh outputnya.

Jika tipe IC LM317 menghasilkan tegangan output positif. Maka IC LM337 sebaliknya, karena tipe tersebut menghasilkan jenis tegangan output negatif.

  • Switching Voltage Regulator
switching voltage regulator
switching voltage regulator

Tidak jauh berbeda dengan kedua jenis voltage regulator yang sebelumnya. Switching Voltage Regulator ini juga secara mendasar mempunyai susunan, desain bahkan fungsi yang mirip. Dimana fungsi utamanya yakni untuk menahan tegangan yang terdapat pada outputnya.

Namun dibandingkan dengan dua jenis IC regulator pendahulunya, Switching Voltage Regulator memiliki efisiensi serta penggunaan energi yang lebih baik. IC jenis ini juga tidak menghasilkan panas yang berlebih (overheat). Serta mampu mengalihkan energi ke medan magnet yang juga berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan energi.

Kelebihan dan Kekurangan IC Regulator

Sekarang ini, hampir semua komponen elektronika menggunakan IC regulator untuk menunjang kinerjanya. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari komponen tersebut?

1. Kelebihan IC Regulator

Voltage regulator memiliki banyak sekali kelebihan. Keuntungan menggunakan perangkat tersebut antara lain adalah:

  • IC regulator memiliki ukuran yang kecil sehingga lebih menghemat tempat.
  • IC regulator memiliki sistem pengisian yang lebih mudah dibandingkan sistem konvensional.
  • Tegangan yang dihasilkan pada IC ini lebih stabil.
  • Tidak membutuhkan penyetelan karena tidak menggunakan kontak poin.

2. Kekurangan IC Regulator

Selain memiliki banyak kelebihan, IC regulator juga memiliki beberapa kekurangan. Apa saja kelemahan IC regulator?

  • Kerusakan pada IC regulator tidak dapat diperbaiki. Sehingga apabila komponen tersebut rusak, harus diganti dengan yang baru.
  • IC regulator juga memiliki keterbatasan karena komponennya yang kecil. Sehingga ketika terjadi kerusakan harus dilakukan pembongkaran.

Cara Mengukur IC Regulator

pengukuran tegangan IC regulator
pengukuran tegangan IC regulator

Untuk mengetahui apakah IC regulator masih dalam keadaan baik ataukah tidak. Anda perlu mengetahui bagaimana cara mengukur IC regulator. Dengan melakukan pemeriksaan, Anda akan tahu apakah komponen tersebut masih bagus ataukah tidak.

Untuk melakukan pengecekan terhadap IC regulator, terlebih dahulu Anda harus menghidupkan rangkaian yang akan diperiksa tersebut.

Berikut langkah-langkah yang dapat Anda lakukan untuk mengukur IC regulator :

  • Siapkan alat pengukur, Anda dapat menggunakan AVO meter analog maupun digital.
  • Selanjutnya, tempatkan probe merah pada kaki IC regulator. Kemudian probe hitam ditempatkan pada ground rangkaian.
  • Kemudian, Anda dapat melihat hasil pengukuran.
  • Apabila nilai tegangan output adalah 8 volt maka IC dalam keadaan baik. Namun apabila nilainya kurang dari 8 volt, berati kondisi IC tersebut kurang bagus.
  • IC yang bagus juga harus memiliki tegangan input lebih dari 10 volt.
  • Apabila tegangan inputnya lebih rendah dari 10 volt. Artinya IC dalam keadaan kurang baik.
  • Apabila IC regulator mengalami kerusakan, Anda harus menggantinya dengan yang baru. Karena IC tidak dapat diperbaiki lagi apabila sudah rusak.

Kesimpulan

Bisa disimpulkan bahwa IC Regulator adalah salah satu komponen yang fungsinya mengatur level tegangan dalam rangkaian elektronika. IC ini berperan untuk menjaga agar arus DC tetap stabil serta tidak terpengaruh faktor lain. Misalnya saja terpengaruh oleh beban, suhu maupun tegangan yang keluar masuk pada rangkaian tersebut.

Untuk macam-macam IC regulator ini juga diklasifikasikan lagi menjadi beberapa jenis. Mulai dari fixed voltage regulator, adjustable voltage regulator, hingga switching voltage regulator. Meskipun memiliki berbagai macam jenis, namun fungsi dan cara kerja dari alat tersebut nyaris sama yakni menjaga kestabilan tegangan.

Bagaimana, tentu sudah semakin faham apa itu IC voltage regulator dan klasifikasinya, ya? Semoga ulasan di atas cukup mudah untuk dicerna. Sampai jumpa pada materi elektro yang selanjutnya!

Tinggalkan komentar