Pengertian KW, KVA, KVar Adalah : Rumus, Cara Menghitung

Apakah Anda mengetahui apa itu KVar? Secara singkat, KVar adalah satuan yang digunakan untuk menghitung pemakaian daya listrik.

Jadi, jika Anda ingin menghitung pemakaian daya listrik sehari-hari. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengetahui rumus dan juga cara menghitung KVar.

Pada artikel kali ini, kita juga akan membahas secara lengkap mengenai apa itu KVar. Mulai dari pengertian, fungsi, rumus, dan juga cara menghitungnya. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di bawah ini ya?

Mengenal Pengertian KVar, KVA, KW

kVar adalah

Dalam ilmu kelistrikan, mungkin kita sering mengenal istilah mengenai beragam jenis daya listrik. Misalnya seperti KW, KVA dan juga KVar. Ketiganya merupakan elemen yang saling berkaitan dan biasa disebut dengan istilah segitiga daya.

Sebelum mengulas lebih lanjut mengenai pengertian KVar, kita juga akan membahas secara singkat mengenai pengertian apa itu KW, KVA dan juga KVar. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini:

1. Pengertian KW

KW (Kilo Watt) merupakan daya aktif atau daya listrik yang sebenarnya dibutuhkan untuk beban. Daya aktif (KW) didapatkan dari hasil perkalian antara daya semu dengan daya cos phi (faktor daya).

Sebagai daya aktif, nilai untuk KW inilah yang nantinya akan dikonversikan pada bentuk energi lain. Misalnya seperti diubah menjadi energi gerak, panas, cahaya dan lain sebagainya.

2. Pengertian KVA

KVA merupakan singkatan dari Kilo Volt Ampere. KVA adalah daya semu yang merupakan nilai satuan yang didapatkan dari perhitungan antara tegangan dengan arus listrik.

Besaran daya yang terdapat di dalam KVA merupakan daya yang sebenarnya atau nilai daya total.

3. Pengertian KVar

KVar adalah singkatan dari Kilo Volt Ampere Reaktif. KVar merupakan satuan yang digunakan untuk mengetahui daya reaktif yang dihasilkan dari pemakaian berbagai peralatan listrik.

Daya reaktif sendiri merupakan daya yang menyebabkan kerugian. Atau dengan kata lain, ini merupakan jenis daya yang mengakibatkan penurunan chospi (faktor daya).

Daya reaktif dilambangkan dengan satuan KVAr, atau dalam satuan yang lebih kecil yaitu Volt Ampere Reaktif (Var). Yang perlu dicatat, nilai untuk 1 KVar ini akan sama dengan 1000 Var.

Besarnya daya reaktif yang dihasilkan oleh setiap jenis peralatan listrik ini tentu saja berbeda. Prinsipnya, semakin besar daya reaktif yang dihasilkan, maka akan semakin besar pula selisih yang didapatkan dari hasil perhitungan antara daya semu dan juga daya nyata.

Apa Penyebab KVar Tinggi hingga Minus?

KVar adalah daya reaktif yang muncul dari adanya penggunaan peralatan listrik. Prinsipnya, semakin besar kapasitas daya reaktif yang dihasilkan maka akan berbanding lurus dengan kerugiannya. Inilah mengapa nilai Kvar  dalam sistem jaringan listrik sangat penting untuk diperhatikan.

Hal ini disebabkan karena nilai KVar akan memberikan pengaruh beban reaktif terhadap kondisi jaringan listrik AC. Yang mana dapat mengakibatkan nilai tegangan jaringan menjadi lebih tinggi dari biasanya dan juga sebaliknya.

Perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan pada tegangan listrik inilah yang akan mengakibatkan kerugian. Efek samping lainnya yaitu akan membuat distribusi listrik pada jaringan menjadi terganggu.

Nah, lalu apa yang menyebabkan KVar tinggi dan apa juga penyebab KVar minus? Berikut penjelasannya!

penyebab kVar minus

Membahas mengenai daya reaktif (KVar), maka kita tidak pernah terlepas dari yang namanya faktor daya (Cos Ø) dan juga segitiga daya.

Pada sebuah segitiga daya, terdapat 3 buah garis yang membentuknya. Yaitu garis vektor untuk daya aktif, daya semu dan juga KVar (daya reaktif).

Pada gambar segitiga daya diatas dapat dilihat dengan jelas. Bahwa semakin pendek garis yang dihasilkan oleh KVar, maka sudut Ø semakin kecil. Sebaliknya, semakin panjang garis KVar, maka sudut Ø juga akan semakin membesar.

Hal tersebut dapat disimpulkan, bahwa nilai cosinus dari sudut Ø memiliki nilai yang berbanding terbalik dengan besarnya sudut Ø itu sendiri.

Misalnya nilai yang terdapat pada sudut Ø adalah nol, maka nilai dari Cos Ø adalah 1. Kemudian apabila nilai dari sudut Ø memiliki nilai 90, maka nilai dari Cos Ø adalah 0.

Hal ini terjadi karena besarnya nilai untuk faktor daya (Cos Ø) berbanding terbalik dengan sudut Ø. Lalu, besarnya angka untuk faktor daya adalah terletak pada nilai 0 sampai dengan 1.

Rumus KVar

rumus kVar

Penggunaan daya KVar pada peralatan listrik tidak dapat dihindarkan. Karena memang peralatan listrik membutuhkan daya reaktif untuk dapat beroperasi.

Untuk menghitung besarnya daya reaktif yang dihasilkan oleh peralatan rumah tangga, Anda dapat menggunakan rumus KVar sederhana berikut ini:

P = S x Cos Ø

Q = S x Sin Ø

S = √( P2 + Q2 )

Pada jaringan 3 phasa,

kVA = √3 x V x I,

Atau rumus pada keterangan diatas dapat ditulis menjadi :

P = √3 x V x I x Cos Ø

Q = √3 x V x I x Sin Ø

Q = √( S² – P²)

Dimana:

Q = Daya Reaktif (KVar)

P = Daya Aktif  (KW)

S = Daya semu (KVA)

Contoh Penghitungan Daya Reaktif (KVar)

Untuk menghitung daya reaktif (KVar), perhatikan contoh soal berikut ini:

Sebuah industri mengoperasikan peralatan listrik serta mesin produksi menggunakan instalasi 3 phase. Untuk tegangan daya listrik yang digunakan di industri ini yakni 250 KVA dengan 380 volt. Lalu untuk faktor daya (cosphi) yang terpasang yakni 0,80.

Coba hitung berapa besar daya reaktif yang dihasilkan oleh instalasi listrik tersebut?

Untuk menjawab soal diatas, Anda dapat memperhatikan penjelasan berikut ini:

Diketahui:

S = 250 KVA

P = tegangan × daya cosphi = 380 × 0,80 = 200 KW.

Rumus daya reaktif:

Q = √( S² – P²)

Q= √ (250²-200²)

Q= √62.500-40.000

Q= √22.500

Q = 150 KVar

Jadi didalam instalasi listrik tersebut, terdapat daya sebesar 250 KVA, faktor daya sebesar 0,80 dan dan daya reaktifnya adalah 150 KVar.

Cara Menghitung KVar Kapasitor Bank

Bagaimana mengatasi kerugian dan bertambahnya tagihan listrik yang diakibatkan oleh besarnya daya reaktif?

Masalah ini dapat diakali dengan menambahkan kapasitor bank di dalam rangkaian listrik tersebut.

Misalnya saja nilai faktor daya yang akan dicapai yakni lebih dari 0,85 maka kita perlu meningkatkannya menjadi 0,90.

Nah berikut ini cara menghitung KVar kapasitor bank lengkap dengan contoh soalnya.

Qc = Q1 – Q2.

Dimana

Qc = daya reaktif dari kapasitor bank yang dibutuhkan.

Q1 = daya reaktif sebelumnya.

Q2 = daya reaktif yang ingin dicapai.

Untuk menyelesaikannya, perhatikan langkah-langkah berikut ini:

Diketahui:

P = 200 KW

Q2 = 0,90

S = 200 KW : 0,90 = 222,22 KVA

Berapa nilai daya reaktif apabila faktor daya adalah 0,90?

Q = √( S² – P²)

Q =  √(222,22 -200)

Q =  √(49.381, 7-40.000)

Q = √(9381,7)

Q = 96, 85 KVar

Lalu kapasitor bank yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya yang dibutuhkan adalah:

Qc = Q1 – Q2.

Qc = 150 – 96,85 = 53,15 KVar

Contoh Peralatan Listrik yang Menggunakan Daya Reaktif

KVar adalah daya yang ada di dalam peralatan listrik. Yang mana peralatan tersebut bisa menghasilkan energi magnetik dalam proses kerjanya.

Berikut ini beberapa contoh peralatan listrik yang menghasilkan daya reaktif antara lain:

  • Elektro motor
  • UPS
  • Lampu merkuri non blast
  • Travo las
  • Inverter dan lain sebagainya.

Kesimpulan

KVar adalah singkatan dari Kilo Volt Ampere Reaktif. KVar disebut juga sebagai daya reaktif dan biasanya terdapat pada peralatan listrik yang menghasilkan energi magnetik. Misalnya seperti inverter, trafo las, elektro motor dan lain sebagainya.

Daya reaktif ini dilambangkan dengan satuan KVar (Kilo Volt Ampere Reaktif). Yang mana untuk 1 KVar maka akan setara dengan 1000 Var (Volt ampere reaktif).

Peran dari daya reaktif yakni menjadi penentu seberapa besar daya aktif yang dihasilkan nantinya. Prinsep kerjanya yakni semakin besar daya reaktifnya maka akan semakin kecil daya aktif dan daya semu yang terdapat di rangkaian listrik tersebut.

Bagaimana, sampai disini sudah paham mengenai apa itu KVar? Sampai jumpa pada bahasan materi elektro selanjutnya, ya!

2 pemikiran pada “Pengertian KW, KVA, KVar Adalah : Rumus, Cara Menghitung”

Tinggalkan komentar