Dinamo: Pengertian, Fungsi, Komponen, Jenis, Prinsip Kerja

Secara umum, dinamo merupakan perangkat yang berguna untuk menghasilkan energi listrik, dari yang semula berupa energi mekanik. Penggunaan dinamo pada rangkaian elektronika sendiri sudah terbilang populer. Salah satunya yaitu dipakai pada alat pembangkit listrik, contohnya seperti yang terdapat pada PLTA ataupun PLTU.

Nah apa fungsi dinamo, komponen, jenis, hingga cara kerja dari alat tersebut akan dibahas tuntas pada artikel berikut ini. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Dinamo

dinamo adalah
dinamo adalah

Dinamo adalah alat yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Untuk dapat mengubah energi mekanik menjadi listrik, dinamo ini nantinya akan memanfaatkan prinsip kerja elektromagnetik. Yakni dari kumparan serta medan magnet yang dimilikinya.

Dengan memutar kumparan yang terdapat di medan magnet ataupun sebaliknya, maka alat elektronik tersebut akan menghasilkan induksi dan juga gaya gerak listrik (GGL). Ketika kumparan yang memiliki lilitan kawat diputar atau digerakkan, selanjutnya akan timbul medan magnet dan terciptalah tegangan didalam kumparan tersebut. Kemudian, energi listrik yang dihasilkan akan digunakan untuk memutar dinamo.

Kegunaan dinamo juga sangat beragam dan dipakai untuk beragam jenis peralatan elektronik. Misalnya saja seperti kipas angin, blender dan bor listrik. Tidak hanya mencangkup pada penerapan di peralatan elektronik skala rumah tangga saja, dinamo juga menjadi bagian dari alat pembangkit listrik di PLTA, PLTU dan lain sebagainya.

Sejarah Perkembangan Dinamo

sejarah perkembangan dinamo
sejarah perkembangan dinamo

Pada tahun 1820, seorang ilmuwan bernama Michael Faraday menemukan fenomena induksi elektromagnetik. Penemuan ini merupakan titik awal dimulainya berbagai eksperimen yang memanfaatkan induksi elektromagnetik.

Pada tahun 1832, pertamakali dinamo sederhana mulai diciptakan. Dinamo yang pertama ini diciptakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Hippolyte Pixxi.

Alat itu pada awalnya dibuat dengan kumparan yang di bagian dalamnya memiliki kawat. Jadi, kumparan yang di dalamnya terdapat kawat crank akan berputar dan menghasilkan medan magnet.

Magnet permanen yang terdapat pada kumparan memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Pada saat magnet berputar, maka kedua kutubnya akan saling menginduksi. Kemudian berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah.

Dinamo yang pertamakali diciptakan memiliki desain sederhana. Dan tentu saja terbatas pada satu fokus proses yakni untuk menghasilkan arus searah saja.

Karena desainnya yang kurang sempurna, kemudian dilakukanlah versi pembaharuan. Yaitu dengan diciptakannya dinamo versi terbaru karya Antonio Pacinotti. Dimana Antonio Pacinotti membuat dinamo dengan kumparan berputar yang terbuat dari torodial berbahan besi.

Selanjutnya, pada tahu 1870, Zonabe Gramme juga menciptakan teknologi pembangkit listrik komersial yang diberi nama Dinamo Gramme. Karena alat tersebut juga menggunakan teknologi yang memanfaatkan fenomena induksi elektromagnetik.

Seiring waktu, teknologi dinamo juga semakin meningkat perkembangannya. Hingga sekarang, dapat kita temukan penggunaannya pada berbagai komponen elektronika.

Komponen Dinamo

Komponen Dinamo
Komponen Dinamo

Dinamo juga dikenal dengan istilah mesin listrik dinamis. Untuk dapat bekerja, alat tersebut juga didukung dengan berbagai komponen yang menyusunnya. Lalu apa saja bagian-bagian dinamo?

Bagian-bagian dinamo adalah:

  1. Rotor.
  2. Stator.
  3. Brush.
  4. Bearing.
  5. Main Shaft.
  6. Motor Housing.
  7. Drive Pulley.

Simak ulasan dari setiap bagian dinamo selengkapnya berikut ini!

1. Rotor

Rotor merupakan komponen dinamo yang terlilit oleh kawat tembaga. Rotor adalah bagian yang bertugas untuk bergerak dan menghasilkan putaran. Pada rotor, di dalamnya terdapat poros yang fungsinya untuk membantu sebagai output tenaga penggerak.

Rotor juga memiliki komponen yang terdiri dari lilitan kawat, serta berfungsi untuk membantu pergerakan dari alat tersebut. Lilitan kawat yang terdapat pada rotor, memiliki pengaruh besar terhadap kecepatan yang nantinya akan dihasilkan oleh dinamo.

Ketika lilitan kawat semakin banyak, maka rotor akan memiliki pergerakan yang semakin cepat. Demikian juga apabila jumlah lilitan rotor sedikit, maka putaran rotor pun akan melemah.

2. Stator

Jika rotor merupakan komponen yang bergerak, maka stator adalah komponen yang diam. Rotor merupakan bagian yang statis dan di dalamnya juga terdapat lilitan kawat. Yang mana lilitan kawat yang terdapat pada stator berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Dan medan magnet ini letaknya akan berada disekitaran rotor nantinya.

Semakin banyak lilitan kawat yang digunakan, semakin besar medan magnet yang dihasilkan dan demikian juga sebaliknya.

3. Brush

Selanjutnya, pada dinamo juga ada komponen yang bernama brush. Bagian brush sering disebut juga sebagai sikat dan bahannya terbuat dari kawat tembaga. Brush biasanya diletakkan pada bagian ujung dari rotor. Fungsinya sendiri yakni untuk menghubungkan antara arus listrik dengan rotor.

Ketika rotor bergerak, brush akan mengalami gesekan. Kemudian gesekan – gesekan yang timbul akan menghubungkan arus listrik secara bertahap sehingga kemudian arus listrik akan dihasilkan karenanya.

4. Bearing

Bearing dikenal juga dengan istilah laher. Bearing letaknya berada diantara bantalan antara bagian poros dan juga motor housing. Bearing biasanya terbuat dari bahan-bahan yang memiliki gaya gesek rendah.

Komponen ini berguna untuk menjaga perputaran dinamo agar terhindar dari hambatan.

5. Main Shaft

Selanjutnya, ada juga komponen yang bernama main shaft. Dimana main shaft adalah benda yang berfungsi sebagai sumbu atau poros. Sumbu ini berguna untuk meletakkan berbagai perlengkapan pendukung lainnya.

Misalnya pada kipas angin, baling-baling harus terhubung dengan poros dinamo untuk dapat berputar. Demikian juga dengan alat-alat listrik yang lainnya.

Dimana bagian poros atau main shaft ini akan terhubung dan menjadi tumpuan dari berbagai peralatan. Oleh karenanya, main shaft biasanya dibuat dengan bahan-bahan yang tidak gampang berkarat. Serta tahan dengan putaran tinggi dan juga perubahan suhu.

6. Motor Housing

Motor housing bentuknya sangat tipis, terbuat dari bahan logam, dan berfungsi sebagai pelindung luar dari komponen dinamo.

Selain sebagai pelindung, motor housing juga berfungsi untuk meminimalisir bahaya yang ditimbulkan oleh motor. Dengan cara mencegah agar perputaran porosnya tidak terlalu tinggi.

7. Drive Pulley

Dengan bantuan dinamo, pulley berfungsi untuk memindahkan putaran yang terdapat pada motor dan mentransfernya pada komponen lain.

Misalnya saja pada kipas angin, pulley berfungsi memindahkan putaran dari dinamo. Menuju komponen lain yang terdapat pada kipas angin.

Prinsip Kerja Dinamo

Prinsip kerja dinamo
Prinsip kerja dinamo

Untuk memahami lebih jauh mengenai apa yang dimaksud dengan dinamo, mari kita melihat spesifik mengenai cara kerja dinamo terlebih dulu.

Prinsip kerja dinamo adalah sebagai berikut:

  • Untuk dapat bekerja, dinamo memanfaatkan putaran medan magnet yang terdapat didalam sebuah kumparan. Kumparan yang terdapat pada dinamo, memiliki medan magnet yang terdiri dari kutub positif dan negatif.
  • Kemudian, ketika kumparan mengalami pergerakan, maka kedua kutub akan beraksi dan saling menginduksi untuk kemudian akan menghasilkan arus bolak-balik. Ketika medan magnet yang terdapat pada kumparan melakukan perputaran, maka hal itu akan memicu timbulnya gaya gerak listrik yang menghasilkan arus bolak-balik (arus AC).
  • Untuk dapat mengubah arus AC menjadi arus DC. Maka Anda harus mengganti cincin yang terdapat pada dinamo dengan komutator. Cincin pada dinamo, berguna untuk menghasilkan jenis arus yang diinginkan. Jika ingin menghasilkan arus searah, maka komponen tersebut harus dipasangi dengan cincin belah (komutator).
  • Sedangkan apabila ingin menghasilkan arus bolak-balik, maka cincin belah harus diganti dengan jenis cincin ganda.

Jenis -jenis Dinamo Berdasarkan Arusnya

Berdasarkan jenis arus yang dibangkitkannya, dinamo dibedakan menjadi dua jenis. Keduanya yakni dinamo AC dan dinamo DC. Berikut ini pembahasan selengkapnya mengenai kedua jenis dinamo tersebut.

1. Dinamo AC

Jenis yang pertama adalah dinamo AC. Jenis yang satu ini merupakan dinamo yang menghasilkan arus bolak-balik.

Pada dinamo AC, terdapat 2 buah cincin yang terhubung pada brush. Kedua cincin yang terpasang pada brush ini melakukan putaran 360° terhadap kedua kutub magnet yang terdapat pada kumparan.

Hasilnya, induksi magnet yang dihasilkan akan memiliki gaya gerak listrik dengan dua arah yang berbeda. Sehingga arus yang dihasilkan adalah jenis arus bolak-balik (arus AC).

2. Dinamo DC

Jenis dinamo yang selanjutnya adalah dinamo DC. Berbeda dengan jenis AC, dinamo DC hanya memiliki satu buah cincin saja. Cincin belah yang terdapat pada alat itu disebut juga sebagai komutator. Dimana komutator yang terdapat pada alat itu, akan mempengaruhi arus induksi yang dihasilkan.

Dengan adanya komutator, arus induksi yang dihasilkan hanya menangkap putaran 180° rotor. Dengan begitu maka output dinamo pun hanya akan menghasilkan arus DC (arus searah).

Kesimpulan

Dinamo merupakan alat yang berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Dinamo menghasilkan energi listrik dari kumparan yang berputar didalam medan magnet.

Untuk menghasilkan energi listrik, dinamo memanfaatkan fenomena elektromagnetik antara kumparan dan medan magnet sehingga dapat menghasilkan listrik dari proses induksi yang terjadi.

Karena prinsip kerjanya, dinamo dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Diantaranya digunakan untuk pemutar pada alat-alat elektronik seperti kipas, mixer, bor listrik, hingga digunakan pada pembangkit listrik seperti PLTA dan lain sebagainya.

Kurang lebih itulah pembahasan selengkapnya mengenai dinamo. Semoga cukup membantu dan mudah untuk dipahami, ya?

Tinggalkan komentar