Spul: Pengertian, Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

Bagi mereka yang tertarik dengan dunia otomotif atau senang merawat kendaraan yang dimilikinya, pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen yang bernama spul.

Dimana spul merupakan salah satu komponen yang bisa Anda temukan pada kendaraan. Hal ini berlaku baik pada kendaraan jenis motor ataupun mobil.

Dari tampilan fisiknya, benda tersebut berbentuk bulat seperti kumparan, serta tersusun dari lilitan kawat tembaga. Pada kendaraan, spul merupakan benda yang fungsinya untuk menghasilkan listrik. Jadi dengan adanya  benda tersebut, maka kendaraan bisa berjalan dan beroperasi sebagaimana mestinya.

Pengertian mengenai apa itu spul berserta dengan fungsi, komponen penyusun, serta cara kerjanya akan dibahas spesifik pada artikel berikut ini.

Jangan lewatkan informasi selengkapnya, ya?

Pengertian Spul

spul motor
spul motor

Spul adalah bagian dari kendaraan yang memiliki fungsi sangat penting untuk menghasilkan energi listrik.

Jadi seluruh kebutuhan elektrikal dari sebuah kendaraan bermotor nantinya akan dipasok keperluannya dari energi listrik yang dihasilkan oleh spul.

Spul merupakan kumparan yang memiliki bentuk bulat, serta terdiri dari lilitan kawat tembaga yang disusun sedemikian rupa. Inilah yang nantinya dapat menghasilkan pasokan energi listrik.

Pada kendaraan bermotor, spul menjadi komponen yang sangat penting fungsinya. Apabila komponen tersebut mengalami kerusakan, maka kendaraan tidak akan dapat menyala dan tidak bisa dijalankan.

Oleh sebab itu, sangat penting untuk memantau kondisi spul agar terhindar dari kerusakan yang akan berakibat fatal pada kendaraan bermotor Anda.

Apa Saja Fungsi Spul?

Fungsi Spul
Fungsi Spul

Jika melihat gambar spul di atas, mungkin Anda dapat menyimpulkan bahwa spul adalah benda berbentuk bulat, yang didominasi oleh lilitan kawat pada bagian dalamnya.

Fungsi spul yang utama adalah sebagai media yang berguna untuk menghasilkan energi listrik. Selain itu, komponen Spul juga berfungsi untuk membuat sistem pengapian pada kendaraan bermotor.

Pada spul, kumparan yang berisi kawat tembaga akan disusun sedemikian rupa serta dibuat dengan konsep dan ketelitian yang tinggi sehingga jumlahnya dipastikan tepat dan dapat menghasilkan arus listrik sesuai kebutuhan.

Pasalnya, jumlah kawat yang melilit didalam kumparan, juga akan berpengaruh terhadap induksi yang dihasilkan oleh alat tersebut. Jumlah lilitan kawat yang terdapat pada spul, juga mempengaruhi besar dan kecilnya pasokan arus listrik yang dihasilkan oleh benda itu.

Saat lilitan kawat yang dimilikinya berjumlah banyak, maka energi listrik yang dihasilkan pun semakin besar. Sebaliknya, ketika lilitan kabel jumlahnya sedikit, maka energi listrik yang dihasilkan oleh spul juga memiliki arus kecil.

Oleh karenanya pembuatan kawat yang melilit kumparan ini perlu dilakukan dengan penuh ketelitian dan dengan berbagai pertimbangan. Karena hal itu nantinya akan berpengaruh terhadap besar-kecilnya energi listrik yang dapat dihasilkan spul tersebut.

Komponen Spul

Komponen Spul
Komponen Spul

Spul merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik. Dimana arus listrik yang dihasilkan oleh komponen tersebut, merupakan jenis arus AC (arus bolak-balik).

Agar spul dapat bekerja sebagaimana mestinya, hal itu tidak terlepas dari peran beragam komponen yang menyusunnya. Nah, apa saja komponen spul? Mari kita simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

1. Rotor Magnet

Komponen yang pertama dari spul adalah rotor magnet. Dimana rotor magnet merupakan benda yang berfungsi untuk menghasilkan magnet permanen.

Ketika mesin yang terdapat pada kumparan bergerak dan melakukan putaran, maka magnet permanen yang terdapat di dalamnya akan ikut bergerak dan berputar secara bersama-sama.

2. Stator Coil

Stator coil merupakan komponen yang berfungsi sebagai konduktor. Dimana konduktor ini posisinya terdapat di dalam rotor magnet, serta dililit oleh kumparan.

Pada rotor magnet, terdapat kumparan yang berisi lilitan kawat tembaga. Kumparan yang berisikan lilitan tembaga ini, terbuat dari batang besi ataupun karbon serta berfungsi sebagai konduktor.

Selain bertugas untuk memicu timbulnya induksi, kumparan dan kawat tembaga ini umumnya juga berfungsi untuk menghasilkan arus listrik yang dibutuhkan oleh rangkaian.

Bagaimana Cara Kerja Spul

Cara Kerja Spul
Cara Kerja Spul

Arus listrik yang terdapat pada spul, merupakan arus yang berasal dari lilitan kawat yang berada pada kumparannya.

Untuk dapat menghasilkan arus listrik, simak cara kerja spul berikut ini:

  • Pada saat rotor magnet yang terdapat pada spul melakukan perputaran, maka proses tersebut akan berkibat dengan dihasilkannya medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan oleh rotor ini, kemudian akan dipotong oleh komponen yang bernama stator coil.
  • Lalu ketika hal itu berlaku, maka terjadilah induksi yang menyebabkan spul menghasilkan arus listrik. Nah, arus listrik yang dihasilkan oleh spul adalah jenis arus dua arah (arus AC). Jadi, arus bolak-balik ini menjadi sumber listrik yang dibutuhkan untuk dapat menghidupkan motor.
  • Namun untuk dapat menggerakkan mesin kendaraan, arus AC tidak dapat langsung digunakan. Melainkan harus diubah terlebih dahulu sehingga menjadi jenis arus searah (arus DC).
  • Untuk mengubah arus AC menjadi arus DC, motor menggunakan bantuan alat yang bernama kiprok. Setelah arus AC diubah menjadi DC oleh komponen yang bernama kiprok, kemudian arus dari spul tersebut akan dialirkan menuju aki.
  • Dalam aki, arus listrik akan disimpan lalu didistribusikan kepada komponen-komponen motor yang lainnya.
  • Sehingga nantinya bisa membantu komponen-komponen pada motor atau mobil agar dapat bekerja sebagaimana fungsinya.

Mengenal Beragam Penyebab Kerusakan Spul

Penyebab Kerusakan Spul
Penyebab Kerusakan Spul

Pada kondisi tertentu, spul bisa jadi akan sering mengalami kerusakan atau kendala tertentu. Akibatnya sistem pengapian pada kendaran pun bermasalah. Dimana kemudian akan mengakibatkan kendaraan tersebut tidak dapat dihidupkan.

Nah, kira-kira apa saja penyebab kerusakan spul? Simak berikut ini agar Anda bisa mengatasi kendala sesuai dengan penyebabnya.

1. Pemakaian Kendaraan yang Terlalu Lama

Penyebab kerusakan yang pertama adalah karena pemakaian kendaraan yang terlalu lama.

Spul yang berputar terus menerus karena kendaraan sering dipakai nantinya akan menyebabkan komponen tersebut cepat panas dan aus. Akibatnya kumparan pun menjadi cepat rusak atau kinerjanya mengalami penurunan.

2. Kehabisan Oli

Penyebab kerusakan spul yang lainnya adalah karena kendaraan mengalami kehabisan oli. Saat oli telat diganti, akan membuat kinerja spul menjadi lebih berat. Kumparan yang kurang pelumas, akan menyebabkan benda itu menjadi cepat aus dan kering.

Kemudian resiko yang terjadi selanjutnya, tentu saja dapat berakibat dengan terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Jadi, pastikan oli spul diganti secara berkala menyesuaikan masa pakainya, ya?

3. Kotoran yang Menumpuk

Kotoran yang menumpuk pada spul, juga menyebabkan masalah pada kinerja dari perangkat itu.

Kotoran baik yang disebabkan oleh debu, air ataupun yang lainnya akan menumpuk dan menyebabkan spul menjadi berkarat. Hal ini juga akan membuat benda itu tidak berfungsi secara sempurna.

4. Adanya Modifikasi Secara Berlebihan

Penambahan komponen elektrik yang berlebihan dan melebihi kapasitas. Juga menjadi pemicu kerusakan pada kumparan.

Modifikasi berlebihan, misalnya penambahan lampu, atau komponen elektrik lainnya. Menjadi pemicu yang menyebabkan spul kurang berfungsi dengan sempurna, lalu berujung pada kerusakan.

Ciri – Ciri Spul Rusak

Setelah membahas mengenai penyebab kerusakan spul, selanjutnya, kita juga akan membahas mengenai tanda-tanda yang menjadi indikasi adanya kerusakan pada komponen tersebut.

Berikut beberapa ciri-ciri spul rusak yang perlu Anda ketahui agar bisa mendeteksi adanya gangguan pada komponen tersebut :

  • Lampu kendaraan cepat mati, meskipun bohlam masih dalam kondisi baik menjadi salah satu ciri khas adanya kerusakan pada spul.
  • Motor macet dan cenderung lebih sulit untuk dihidupkan.
  • Aki pada kendaraan tekor atau cepat habis.
  • Lampu penerangan, stater, lampu dasboard cepat mati juga menjadi salah satu indikasi terjadinya kerusakan pada spul.

Apabila kondisi-kondisi tersebut terjadi, ini menjadi indikasi terjadinya hal-hal yang tidak beres pada spul. Jadi, sebaiknya Anda melakukan pengecekan sebelum kerusakannya menjalar dan kondisinya semakin parah.

Kesimpulan

Spul merupakan komponen yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik yang dibutuhkan oleh kendaraan. Energi listrik yang dihasilkan oleh spul, berguna untuk sistem pengapian dan membantu kendaraan untuk dapat hidup dan menjalankan fungsinya.

Penyebab kerusakan spul serta ciri-ciri terjadinya kerusakan pada komponen tersebut perlu Anda ketahui. Tentunya agar saat terjadi kerusakan pada spul, maka dapat dideteksi dengan segera dan cepat mendapatkan penanganan yang paling tepat. Semoga ulasan mengenai spul di atas sudah cukup lengkap dan membantu, ya?

Tinggalkan komentar