Arde Grounding Listrik : Fungsi, Jenis, Cara Memasang

Seperti yang kita ketahui, Arde ini juga dikenal dengan istilah grounding. Dimana Arde atau grounding ini merupakan sistem pelengkap yang ada pada setiap instalasi kelistrikan. Fungsinya sendiri adalah sebagai sistem pentanahan.

Selain itu, pemasangan arde juga berguna untuk memberikan perlindungan pada instalasi listrik rumah dari berbagai gangguan dan bahaya. Bagaimana, tertarik mengetahui lebih banyak mengenai Arde?

Pada artikel kali ini, kita akan membahas secara tuntas mengenai apa itu arde atau sistem grounding. Mulai dari pengertian, fungsi, cara kerja, simbol, hingga bagaimana pemasangan dan cara membuat ground sederhana. Akan kita kupas juga apakah arde bisa menghemat listrik.

Pengertian Arde / Grounding Listrik

pengertian arde listrik
pengertian arde listrik

Jika dilihat dari fungsinya, bisa dikatakan arde atau yang juga dikenal dengan istilah grounding merupakan sistem pentanahan berupa jalur kabel tersendiri yang tidak menyambung dengan instalasi kabel-kabel listrik yang lainnya  yang dipasang pada instalasi listrik rumah menuju titik pertanahan (bumi).

Jadi sistem ini dibuat dengan tujuan untuk meniadakan beda potensial yang terjadi pada rangkaian listrik. Selain itu sekaligus bertujuan untuk melepaskan muatan listrik berlebih yang timbul.

Dengan pemasangan grounding, ketika timbul muatan berlebih pada instalasi listrik, maka muatan tersebut secara otomatis akan dialirkan ke dalam tanah.

Karena tanah memiliki masa dan volume yang sangat besar, maka apabila ada gangguan ataupun permasalahan terkait muatan listrik, akan cepat di netralisir. Dengan tujuan inilah arde atau sistem pentanahan dipasang.

Fungsi Arde / Grounding Listrik

fungsi arde listrik
fungsi arde listrik

Melihat dari fungsinya, tentu saja Arde atau Grounding ini perlu dipasang pada setiap instalasi listrik, ya? Baik untuk kebutuan pribadi seperti area rumah ataupun area industri seperti pabrik tentu membutuhkan adanya Arde sebagai keamanannya.

Fungsi pemasangan arde adalah sebagai bentuk perlindungan. Dengan pemasangan grounding, maka instalasi listrik dapat terhindar dari beberapa resiko berikut ini :

  • Grounding berfungsi untuk mencegah adanya kebocoran listrik yang besar. Misalnya apabila terjadi korsleting listrik, kebocoran isolasi, serta menghindari orang dari terkena sengatan listrik.
  • Mencegah apabila terjadi induksi pada tegangan aliran.
  • Berfungsi sebagai pelindung dari ancaman listrik statis. Terutama listrik statis yang mempunyai tegangan dengan skala yang sangat tinggi seperti sambaran petir.
  • Grounding juga berfungsi sebagai acuan pengukuran tegangan aliran listrik dalam instalasi.
  • Pemasangan arde juga dapat mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh kebocoran tegangan.
  • Arde juga berfungsi untuk menetralisir adanya noise yang disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya akibat kualitas komponen yang jauh dari standar ataupun kualitas daya yang kurang bagus.

Cara Kerja Arde Listrik

Jika diamati, area pemasangan Arde ini umumnya sengaja ditempatkan dekat dengan dengan kWh meter. Jadi dari kWh meter, pemasangan kabel netral dan ground digabung bersama dengan kabel phase. Kemudian kabel ini nantinya akan dihubungkan pada seluruh jaringan dan juga stop kontak.

Dari stop kontak inilah, nantinya grounding akan tersambung dan terkoneksi dengan berbagai peralatan listrik. Misalkan saja peralatan listrik rumahan seperti kulkas, TV, radio, komputer dan lain sebagainya.

Simbol Arde

Pada umumnya, grounding atau arde dilambangkan dengan simbol-simbol tertentu. Simbol instalasi listrik ini fungsinya digunakan ketika Anda ingin menggambar sebuah rangkaian elektronik.

Mari kita pelajari beberapa simbol Arde yang paling umum berikut ini. Gunakan simbol berikut untuk untuk menjelaskan arti dari masing-masing Arde atau Grounding.

Simbol Arde
Simbol Arde

Macam-macam Sistem Grounding

Ketika membuat instalasi listrik, pastinya sistem keamanan menjadi hal yang paling penting untuk diperhatikan. Oleh sebab itu, melakukan sistem pentanahan atau arde penting untuk dilakukan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara pemasangan kabel arde, tentu kita perlu mengetahui beragam jenisnya. Berikut ini pembahasan mengenai beragam sistem grounding yang perlu diketahui.

1. Safety Grounding

Safety grounding merupakan salah satu sistem yang sering digunakan dalam pemasangan arde. Safety grounding digunakan dengan tujuan untuk menetralisir dampak dari arus listrik yang berbahaya.

Misalnya saja apabila terjadi tegangan serta arus listrik yang naik atau turun. Baik itu di akibatkan adanya gelombang elektromagnetik yang sumber pancarannya berasal dari kilatan petir atau berasal dari beragam sebab lainnya.

Untuk menanggulanginya, pemasangan safety grounding ini dapat dijadikan pilihan. Karena hal ini juga, sistem safety grounding seringkali diaplikasikan pada berbagai jalur kelistrikan. Mudahnya bisa dikatakan grounding ini sebagai salah satu sistem penangkal petir.

2. RF Grounding

RF grounding adalah salah satu sistem pemasangan arde yang peruntukannya umumnya dipakai pada perangkat komunikasi. Salah satu contohnya seperti radio. Sedangkan untuk proses pemasangan RF grounding ini lebih banyak diterapkan untuk perangkat berkebutuhan besar.

Tujuan pemasangan dari sistem ini adalah untuk mengurangi dampak radiasi. Terutama untuk menangkal adanya resiko radiasi. Seperti yang kita ketahui, radiasi ini bisa muncul dari adanya pancaran gelombang komunikasi radio.

Warna Kabel Untuk Arde

warna kabel arde
warna kabel arde

Sebelum Anda memasang sistem pentanahan, tentunya Anda juga perlu mengetahui standar ukuran kabel instalasi listrik rumah. Karena kabel ini merupakan komponen utama yang dibutuhkan untuk membuat arde atau grounding.

Kabel untuk arde biasanya berwarna hijau atau kuning dengan strip hijau. Kabel dengan warna hijau kuning memang umumnya digunakan untuk konduktor.

Sebagai contoh yakni pengggunaannya untuk beragam jenis konduktor. Misalnya saja seperti konduktor pembumian dan konduktor proteksi. Selain itu, kabel hijau kuning ini juga digunakan untuk menghubungkan ikatan ekuipotensial pada tanah.

Ukuran Kabel Untuk Arde

Kabel arde untuk sistem pentanahan dilakukan dengan cara menanam pipa di dalam tanah. Dimana pipa ini nantinya akan dipasang pada bagian terminal stop kontak.

Cara memasang grounding pada stop kontak haruslah memenuhi standar ukuran yang berlaku agar fungsinya bisa lebih maksimal.

Yang perlu Anda ketahui juga, bahwa cara pemasangannya akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan juga kualitas arde tersebut.

Oleh sebab itu, ukuran dan spesifikasi kabel juga menjadi poin yang tidak boleh dikesampingkan jika Anda ingin melakukan pemasangan grounding di rumah, ya?

Ukuran kabel listrik rumah untuk grounding nantinya bisa disesuakan dengan standar yang sudah ditetapkan. Berikut ini standar ukuran kabel listrik untuk memasang Arde di area rumah yang perlu diperhatikan.

  • Penggunaan kabel untuk arde pada umumnya menggunakan kabel yang berwarna kuning-hijau.
  • Diameter kabel grounding minimal menggunakan penampang 50 mm. Namun apabila menggunakan kabel dengan diameter lebih besar juga diperbolehkan.
  • Khusus untuk pemasangan arde atau grounding pada lokasi yang cukup sensitif, coba gunakan jenis kabel HVSC (High Voltage Single Core).
  • Untuk instalasi luar bangunan, pemasangan arde dapat menggunakan kabel NYA 50 mm.

Cara Memasang Arde yang Baik dan Sesuai Standar

cara pasang arde yang benar
cara pasang arde yang benar

Ukuran kabel listrik dan kekuatannya memang memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. Semakin besar diameter yang digunakan untuk grounding, maka semakin baik juga aliran arus listrik dalam rangkaian tersebut.

Dengan aliran arus listrik yang baik, maka tidak akan menimbulkan beban yang semakin besar. Selain itu, pemborosan listrik juga dapat dihindarkan. Jadi, jika ada yang bertanya apakah arde bisa me nghemat listrik?

Maka jawabannya adalah bisa saja. Logikanya, Arde atau Grounding ini akan membuat aliran listrik pada setiap rangkaian menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bagaimana, tentu menarik jika Anda bisa menghemat listrik, bukan? Selain itu, keamanan instalasi juga lebih terjamin dengan adanya Arde atau Grounding ini.

Yuk langsung saja simak bagaimana cara pemasangan kabel arde yang baik dan pastinya sesuai standar di bawah ini:

1. Melakukan Pemasangan Rod Grounding

Melakukan pemasangan rod grounding atau arde merupakan langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Semakin banyak ground rod yang dipasang, maka semakin baik juga bagi instalasi tersebut.

Bagaimana syarat-syarat pemasangan rod grounding? Berikut ini tahapan yang perlu dilakukan.

  • Ground rod sebaiknya ditanam dengan jumlah lebih dari satu. Selain itu, pastikan juga untuk diberi jarak setidaknya 5 meter antara satu dengan yang lainnya.
  • Ground rod sebaiknya dipasang lebih dari satu dan di susun secara paralel.
  • Ground rod sebaiknya dihindarkan dari jenis-jenis tanah yang berpasir atau berbatu karena merupakan media yang kurang baik.
  • Untuk memaksimalkan sistem pembumian, sebaiknya stik rod ditanam dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari rumah.

2. Pemilihan Material Untuk Arde

Untuk memasang grounding yang baik, material yang digunakan juga sangat penting untuk diperhatikan.

Apa saja poin yang perlu dipertimbangkan pada saat memilih material untuk arde?

  • Memilih kabel yang sesuai dengan standar sangat penting untuk dilakukan. Baik dari segi ukuran, warna, maupun jenis dan bahannya.
  • Untuk stick rod, pilihlah yang terbuat dari bahan tembaga padat.
  • Karena besi merupakan bahan yang mudah berkarat dan tidak tahan lama. Sebaiknya penggunaan material besi untuk arde dapat dihindarkan.

3. Penanaman Grounding Rod

Cara pemasangan kabel arde tahap selanjutnya yakni proses penanaman grounding rod. Anda tentu saja perlu melakukan penggalian di lokasi yang akan dipasangi Arde atau Grounding.

Kedalaman grounding listrik sebaiknya tidak kurang dari 50 cm dari permukaan tanah. Lebih lengkapnya, berikut ini beberapa tahapan yang perlu Anda lakukan.

  • Pertama-tama, gali lubang dengan posisi vertikal dan dengan kedalaman kurang lebih 50 cm.
  • Setelah itu, tancapkan batang stik rod pada lubang dengan kuat.
  • Tuangkan air secukupnya pada lubang galian. Bisa juga dengan mengisi air hingga lubang tersebut penuh.
  • Tekan stik rod ke bawah, kemudian angkat beberapa saat agar air dapat masuk dan meresap ke dalam tanah.
  • Selanjutnya, tancapkan kembali stik rod sesuai kedalaman yang diinginkan.

4. Menyambung Arde Pada Kabel

Setelah pemasangan rod grounding, langkah selanjutnya adalah menyambungkan arde pada kabel. Untuk proses penyambungan arde ke kabel, akan lebih mudah jika Anda menggunakan metode pengelasan exothermic.

Metode exothermic ini dilakukan dengan cara mencampurkan bahan tembaga yang sebelumnya telah dicairkan dengan suhu tinggi. Kemudian cairan tembaga tersebut dapat digunakan untuk menggabungkan antar konduktor secara permanen.

Setelah pengelasan selesai dilakukan, Anda dapat membersihkan permukaan yang akan disambung dari kotoran. Tujuannya adalah agar sambungan menjadi lebih kuat dan tidak mudah terlepas.

5. Menanam Kabel Arde

Langkah-langkah untuk memasang arde yang terakhir yaitu dengan melakukan penanaman kabel arde. Untuk metode yang satu ini, Anda dapat menerapkan beberapa cara berikut:

  • Sebelum menanamkan kabel arde, Anda dapat mengukur tahanan grounding terlebih dahulu. Untuk tujuan ini, Anda dapat memanfaatkan alat khusus seperti ohm meter atau tester grounding.
  • Setelah itu, gali tanah menuju titik-titik grounding yang telah ditentukan sebelumnya.
  • Lakukan penggalian pada jalur lintasan ke terminal grounding dengan kedalaman 40 cm sampai dengan 50 cm.
  • Selanjutnya, tarik kabel melalui jalur tersebut. Pastikan ukuran kabel listrik yang digunakan memiliki panjang yang cukup.
  • Setelah seluruh sambungan terkoneksi, letakan pipa marking pada tempat tersebut sebagai penanda.
  • Selanjutnya, lakukan penimbunan tanah dengan tinggi minimal 20 cm.
  • Beri tanda pada bekas galian sebagai penanda bahwa ditempat tersebut telah dipasangi arde.

Syarat-syarat Pemasangan Arde yang Paling Benar

cara pasang grounding yang benar
cara pasang grounding yang benar

Agar pemasangan arde dapat difungsikan dengan optimal, tentunya Anda harus mengikuti standar pemasangan yang baik dan benar.

Apa saja yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pemasangan arde? Berikut ini ulasan lengkapnya.

  • Sediakan pipa dengan ukuran minimal 75 cm
  • Penanaman pipa untuk arde sebaiknya dihindarkan dari tempat-tempat yang memungkinkan timbulnya genangan air ketika hujan.
  • Jarak untuk pipa arde dan juga box kWh meter harusnya tidak terlalu dekat. Misalnya, di sekati dengan jarak minimal 180 cm untuk menghindari kWh meter terkena sambaran petir ketika terjadi cuaca buruk.
  • Luas penampang pada grounding sebaiknya diperluas dan kedalaman penghantarnya di perdalam.
  • Sistem untuk grounding baru sebaiknya dibuat dengan sistem paralel.

Kesimpulan

Arde atau grounding merupakan sistem pentanahan yang sering dipasang pada berbagai instalasi listrik. Pemasangan arde ini tujuan utamanya yakni sebagai sarana melindungi instalasi listrik dari berbagai masalah dan gangguan. Salah satunya dari adanya korsleting listrik, sambaran petir saat hujan dan resiko lainnya.

Lalu, apakah arde bisa menghemat listrik? Pemasangan arde disinyalir juga dapat menghemat pemakaian listrik. Dengan adanya sistem grounding, maka tegangan listrik dapat dinetralisir sehingga beban pun menjadi tidak terlalu banyak.

Hal tersebut juga berpengaruh terhadap hambatan yang timbul menjadi berkurang. Sehingga secara otomatis pemakaian daya listrik pun menjadi berkurang. Nah, apakah Anda sudah paham fungsi dari pemasangan arde pada instalasi listrik?

Satu pemikiran pada “Arde Grounding Listrik : Fungsi, Jenis, Cara Memasang”

Tinggalkan komentar