Resistansi : Pengertian, Jenis, Rumus, Nilai, Simbol

Resistansi atau hambatan listrik merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah rangkaian elektronika.

Untuk itu, kita akan bahas tuntas terkait dengan resistansi mulai dari pengertian, jenis, rumus, nila, persamaan, hingga simbol dari resistansi.

Pastikan Anda memahami materi kali ini dengan membaca sampai tuntas.

Pengertian Resistansi

Resistansi adalah hambatan listrik atau indikator yang merupakan gaya melawan aliran arus.

Itulah sedikit definisi mengenai resistansi yang paling umum. Untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak mulai dari jenis-jenis resistansi, rumus, hingga nilai-nilai resistansi berikut ini.

Jenisjenis Resistansi

Jenis - jenis Resistansi
Jenis – jenis Resistansi

Secara sederhana, komponen yang satu ini bekerja ketika elektron berbeda dengan dua terminal. Maka, listrik akan mulai mengalir ke tempat yang posisinya lebih rendah.

Intinya, jika hambatan besar, maka arus akan menjadi semakin kecil. Begitu juga sebaliknya saat hambatan nilainya lebih kecil, maka arus akan semakin besar.

Ada 3 jenis resistansi, diantaranya adalah :

  • Resistansi Penghantar.
  • Resistansi Sambungan.
  • Resistansi Suhu.

Adapun penjelasan lebih detail dari masing-masing jenis hambatan listrik diatas dapat Anda simak dibawah ini.

1. Resistansi Penghantar

Terdapat 3 jenis resistansi berdasarkan penghantarnya, diantara lain yaitu:

– Konduktor

Konduktor adalah benda yang bersifat sebagai penghantar listrik yang baik karena mempunyai resisitivitas yang rendah. contohnya adalah tembaga, emas, besi, perak dll.

– Isolator

Isolator adalah benda yang memiliki sifat tidak dapat mengantarkan listrik dikarenakan memiliki nila risistivitas yang tinggi. Contohnya yakni plastik, karet, kertas, dan kaca.

– Semikonduktor

Semikonduktor adalah benda yang memiliki kedua sifat dari konduktor dan isolator. Contohnya yaitu silikon dan germanium.

2. Resistansi Sambungan

Resistansi Sambungan adalah hambatan yang terjadi karena penyambungan antar komponen dalam sebuah rangkaian.

Contohnya seperti sambungan antara kabel dan terminal baterai yang longgar sehingga menyebabkan panas pada suatu rangkaian.

3. Resistansi Suhu

Resistansi suhu adalah hambatan listrik yang dapat dipengaruhi oleh naik turunnya suhu. Jadi, apabila suhu naik maka nilai hambatan juga ikut naik.

Contoh dari jenis resistansi ini adalah pada saat kita mengecas HP, semakin bertambahnya baterai maka akan terjadi penurunan kecepatan dalam pengisian akibat terjadinya overheat pada suhu HP tersebut.

Rumus Resistansi

Rumus Resistansi
Rumus Resistansi

Rumus resistansi sama dengan tegangan atau arus yang masuk. Sering juga disebut dengan istilah Hukum Ohm. Maksudnya yakni tegangan bertahan konstan maka arus penyebut meningkat dan menyebabkan nilai resistansi berkurang. Sedangkan saat arus turun maka dampaknya yakni nilai resistansi akan meningkat.

Sederhananya yakni saat nilai hambatan listrik rendah maka arusnya akan semakin besar. Dan ketika hambatan listrik tinggi maka arus akan menjadi lebih kecil. Dasarnya yakni resistansi listrik mengaliri jenis dan suhu zat.

Alat untuk mengukur resistansi atau hambatan listrik bernama multimeter digital. Arus, tegangan, parameter, dan sejenisnya merupakan objek yang bisa diukur.

Ada beberapa macam cara menggunakan multimeter digital. Berikut ini tahapan yang bisa Anda coba praktikkan.

  • Nyalakan instrumen lalu atur menjadi mode resistansi (Ω).
  • Nilai resistansi target pengukuran dengan rentang secukupnya.
  • Steker kabel tes merah pilih terminal Ω. Sedangkan untuk steker kabel tes hitam untuk terminal COM.
  • Kedua ujung resistor digunakan untuk menempatkan kabel uji dalam kotak.
  • Layar LCD instrumen akan mulai menampilkan hasil pengukuran.
  • Kabel uji resistor harus dilepas saat selesai mengukur.

Alat tersebut tidak hanya digunakan untuk proses ukur, namun juga bisa mengoreksi suhu meter resistansi.

Nilai Resistansi

Nilai resistansi ini sendiri umumnya menggunakan satuan Ohm/Omega (Ω). Terutama yang difungsikan untuk mengukur rangkaian listrik. Nilai-nilai tersebut terangkum dalam penghantar atau konduktor.

Tujuannya yakni untuk menghambat arus listrik serta mengendalikan besaran hambatan listrik.

Sebagai tambahan informasi, berikut ini beberapa contoh material dan kondisi yang direkomendasikan dijadikan sebagai media penghantar listrik :

  • Material tembaga, yakni karena nilai resistansinya terbilang lebih rendah.
  • Suhu, yakni nilai resistansi meningkat untuk membuat suhu meningkat.
  • Panjang penghantar ini nantinya bisa digunakan untuk mengetahui nilai resistansi yang semakin tinggi.
  • Luas penampang, yakni saat diameter semakin kecil maka nilai resistansi semakin tinggi.

Untuk komponen yang difungsikan sebagai penghambat arus listrik sendiri disebut sebagai resistor. Dimana fungsi utama dari komponen ini yakni untuk melakukan proses pengurangan atau hambatan arus listrik dengan tujuan menurunkan level tegangan listrik.

Sedangkan satuan resistansi yang digunakan yaitu Kilo Ohm, Mega Ohm, dan Giga Ohm. Satuan ini tentu menggunakan prefix atau SI (standar internasional). Hitungannya adalah sebagai berikut :

Satuan Ohm
1 Giga Ohm 1.000.000.000 Ohm (109 Ohm)
1 Mega Ohm 1.000.000 Ohm (106 Ohm)
1 Kilo Ohm 1.000 Ohm  (103 Ohm)

Persamaan Resistansi

Persamaan Resistansi
Persamaan Resistansi

Sebenarnya teori mengenai persamaan resistansi sudah ditemukan oleh George Simon Ohm sejak tahun 1825.

Resistansi atau hambatan listrik dengan tegangan/voltage dan arus listrik/current nantinya dapat dijabarkan dengan Hukum Ohm.

Berikut adalah rumus mencari persamaan resistensi menggunakan Hukum Ohm :

V = I x R atau R = V/I atau I = V/R

Keterangan:

V (voltage) dalam satuan volt adalah tegangan listrik

I (current) dalam satuan ampere adalah arus listrik

R (resistance) dalam satuan Ohm adalah hambatan listrik

Artinya, 1 ampere arus listrik mengalir sebuah komponen dengan tegangan 1 volt – resistansinya adalah 1 Ohm. Analogi yang lainnya yaitu rangkaian diberikan tegangan 24 volte dengan arus listrik 0,5 A. Hasilnya, 48 Ohm.

Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus persamaan resistansi di atas.

Simbol Resistansi

Simbol Resistansi
Simbol Resistansi

Untuk simbol resistansi adalah huruf R (resistance) atau komponen resistor. Nah, simbol ini menentukan rumus masing-masing nilai, rumus dan persamaan resistansi.

Berikut ini beberapa jenis symbol resistensi beserta rumus penghitungannya :

1. Resistansi dalam hukum Ohm

Resistansi dalam hukum Ohm yakni tingkat kuat arus yang masuk ke dalam dua titik akan berbanding lurus secara potensial. Kondisi ini digambarkan dalam rumus berikut :

I = V/R

2. Resistansi dalam konduktansi

Resistansi dan hambatan arus listrik akan berbanding terbalik dengan hantaran atau konduktansi yang ada.

Dimana besaran nilainya akan menghambat kuat arus listrik yang masuk. Sedangkan pengertian dasar mengenai kondutansi yakni besaran nilai yang mampu dijadikan sebagai penghantar arus listrik.

Lalu untuk satuan konduktansi dalam S (Siemens) atau dengan simbol G. Jika dituliskan ke dalam rumus konduktansi adalah seperti berikut :

R = V/I atau G = I/V menjadi G = 1/R

3. Resistansi dalam kawat

Menurut fisikawan Claude Pouillet dari Prancis mengenai resistansi dalam kawat. Nilai hambatan listrik yang masuk ternyata juga bisa ditentukan. Terutama oleh jenis kawat (P), panjang kawat (l) dan luas penampang kawat (A).

Artinya, hambatan listrik ini akan berbanding lurus dengan panjang kawat yang tersedia. Sedangkan, hambatan akan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat.

Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus hambatan kawat sebagai berikut:

R = P l/AKeterangan:

P (Ωm) = Hambatan jenis kawat

l (m) = Panjang kawat

A (m2) = Luas penampang kawat

Kesimpulan dari rumus di atas yakni jika kawat yang digunakan lebih panjang diameternya maka tingkat hambatan listriknya juga akan lebih besar.

Bisa diartikan kawat dengan luas penampang yang lebih besar maka akan membuat hambatan arus listriknya mengecil.

4. Resistansi konduktor

Resistansi konduktor adalah ketika hambatan semakin besar, maka konduktor semakin panjang.

Resistansi ini tergantung panjang, jenis, dan luas penampang. Sedangkan, luas penampang meningkat, maka resistansi berkurang atau bisa saja sirkulasi arus meningkat.

Anda bisa menghitung masalah hambatan listrik menggunakan rumus persamaan resistansi tersebut.

Resistansi dan Resistivitas

Resistansi dan Resistivitas
Resistansi dan Resistivitas

Resistansi dan resistivitas memiliki sedikit perbedaan. Karena resistivitas adalah hambatan konduktor dalam satuan panjang dan satuan penampang. Resistivitas juga bisa saja berbeda. Hal ini karena panjang dan ketebalan konduktornya sama.

Adapun perbedaan antara resistansi dan resistivitas sebagai adalah sebagai berikut:

Resistansi Resistivitas
Resistansi merupakan ukuran kapasitas material. Sifatnya, menahan elektron mengalir. Resistivitas merupakan ukuran material di bawah dimensi.
Simbol resistansi huruf R. Simbol resistivitas huruf Yunani ƿ (rho).
Resistansi dengan satuan Ohm (SI). Resistivitas dengan satuan ohm-meter.
Pengaruh resistansi yaitu panjang, suhu material dan luas. Pengaruh resistivitas yaitu naik/turunnya suhu.

Perbedaan antara resistansi dan resistivitas juga akan berbeda saat menerapkannya pada alat elektronik.

Misalnya seperti resistansi hanya diterapkan pada alat pemanas.

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai resistansi lengkap dengan rumus dan nilai-nilainya. Kesimpulannya, Anda bisa menghitung besaran hambatan listrik pada elektronik menggunakan rumus tersebut, ya? Semoga pembahasan di atas sudah cukup membantu Anda dalam memahami apa itu resistensi dan cara kerjanya.

Tinggalkan komentar