Resistor Tetap Adalah: Gambar, Fungsi, Jenis, Simbol, Contoh

Resistor tetap atau fixed resistor merupakan alat penghambat arus listrik yang memiliki nilai tetap. Jadi nilai resistansi dari alat tersebut tidak dapat di ubah karena sudah disetting permanen.

Penggunaan resistor tetap dapat kita temukan dengan mudah, karena alat ini memang banyak dipakai pada berbagai perangkat elektronik.

Ingin mengetahui lebih spesifik mengenai resistor tetap dan fungsinya?

Ulasan selengkapnya akan kita kupas tuntas pada artikel berikut ini!

Pengertian Resistor Tetap

Resistor tetap adalah
gambar resistor tetap

Resistor tetap adalah komponen yang sering kita temukan pada perangkat elektronika. Fungsi dari resistor tetap adalah sebagai hambatan yang mengatur intensitas arus listrik yang masuk ke dalam sebuah rangkaian.

Seperti namanya, resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai tidak dapat di ubah (tetap) berdeda dengan resistor variabel yang dapat diubah sesuai kebutuhan.

Jadi nilai resistensi yang dimiliki oleh benda tersebut memang bersifat permanen dari pabriknya. Untuk membaca nilai resistansi dari benda tersebut, kita dapat mengetahuinya dari kode yang tertera pada badan resistor.

Jadi pada badan resistor kita akan menemukan kode, baik yang berupa kode angka ataupun warna. Kode inilah yang menjadi petunjuk berapa besar nilai resistensi dari sebuah resistor tetap.

Fungsi Resistor Tetap

Secara umum, fungsi resistor tetap adalah sebagai komponen yang berfungsi untuk penahan atau penghambat arus listrik.

Selain itu, ada beberapa fungsi dari resistor tetap diantaranya adalah:

  • Membatasi arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian.
  • Mengatur intensitas arus listrik pada rangkaian.
  • Membagi tegangan listrik.
  • Menurunkan jumlah arus listrik yang masuk dalam rangkaian dan lain-lain.

Simbol Resistor Tetap

Pada dunia elektronika, lambang atau simbol resistor tetap adalah sebagai berikut:

simbol resistor tetap
gambar simbol resistor tetap

Jenis – Jenis Resistor Tetap

jenis resistor tetap
gambar jenis resistor tetap

Resistor tetap merupakan komponen yang penggunaannya cukup sering kita temukan pada rangkaian elektronika. Resistor tetap biasanya terbuat dari bahan logam, keramik dan arang atau karbon.

Berdasarkan materialnya, jenis resistor ini dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah:

  1. Resistor Kawat (Wirewound)
  2. Resistor Arang
  3. Resistor Film Karbon
  4. Resistor Keramik (Porselen)
  5. Resistor Metal

Anda bisa simak langsung penjelasan dari setiap jenis resistor tetap sebagai berikut.

1. Resistor Kawat (Wirewound)

Jenis resistor tetap yang pertama adalah resistor kawat, resistor kawat merupakan hambatan yang menggunakan kawat nikelin yang letaknya terlilit pada batang isolator.

Resistor kawat pada umumnya banyak dipakai pada rangkaian power. Bentuk dan ukurannya cukup bervariasi, ada yang berukuran besar dan ada juga yang dibuat dengan ukuran lebih kecil.

Jumlah lilitan kawat yang digunakan akan berpengaruh terhadap nilai resistensi dari benda tersebut. Semakin panjang kawat yang dipakai maka semakin tinggi nilai resistensinya dan begitupun sebaliknya.

2. Resistor Arang

Resistor arang juga sering disebut sebagai resistor batang karbon. Komponen elektronika ini menggunakan arang atau karbon sebagai material utamanya.

Resistor arang atau batang karbon memiliki nilai resistensi antara 10 ohm hingga 10 Mega ohm. Serta memiliki toleransi sebesar 5-20 % dengan arus maksimum 500 watt.

Untuk membaca nilai resistensi dari resistor arang, kita dapat melihat kode warna yang terdapat pada benda tersebut.

Setiap kode warna memiliki nilai tertentu yang nantinya dapat kita cocokan dengan tabel untuk mengetahui nilai hambatan dari resistor itu.

3. Resistor Film Karbon

Jenis yang satu ini merupakan versi pengembangan dari resistor batang karbon. Sama seperti yang sebelumnya, alat ini juga memanfaatkan karbon (arang) sebagai material utamanya.

Bentuk resistor film karbon jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan resistor batang karbon. Kelebihan yang dimilikinya adalah dari segi nilai resistensinya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan resistor karbon versi sebelumnya.

4. Resistor Keramik (Porselen)

Pada resistor keramik, kita juga akan mendapati penggunaan kawat nikelin.  Dimana kawat ini didesain terlilit dan terselimuti dengan keramik sebagai material terluarnya.

Resistor keramik memiliki beberapa tipe dan ukuran. Ada yang didesain dengan bentuk kotak memanjang dan ada juga versi lain dengan bentuk yang lebih kecil dan tipis.

Pada resistor keramik, nilai resistensi dan tahanan akan ditampilkan dalam bentuk tulisan. Letaknya yaitu pada badan resistor dan akan dituliskan dalam bentuk kode angka dan huruf.

5. Resistor Metal

Resistor metal merupakan tahanan yang terbuat dari bahan metal atau logam. Bentuk fisiknya tidak jauh berbeda dengan resistor karbon.

Resistor metal cukup populer penggunaanya karena benda ini memiliki sejumlah kelebihan. Salah satunya yaitu dari segi nilai toleransinya yang jauh lebih kecil serta memiliki koefisien suhunya yang rendah.

Nilai toleransi resistor metal adalah antara 1-5 %, sehingga nilai keakuratannya lebih tinggi. Di pasaran, resistor film metal dijual dengan berbagai kapasitas data, di antaranya mulai dari 1/2 watt, 1/4 watt, dan 1/8 watt.

Kode Warna Resistor Tetap

Selain ditampilkan dalam bentuk kode angka, nilai resistensi dari sebuah resistor tetap juga ditampilkan dalam bentuk kode warna. Kode warna resistor biasanya ditempatkan pada badan resistor dan berbentuk melingkar menyerupai gelang.

Untuk membaca nilai resistensinya, kita dapat melihat beberapa panduan berikut ini:

1. Resistor 4 Gelang Warna

Untuk membaca nilai resistensi dari sebuah resistor dengan 4 gelang warna, aturannya adalah sebagai berikut:

  • Gelang warna pertama menunjukkan nilai hambatan angka pertama.
  • Gelang warna kedua menunjukan nilai hambatan dari angka kedua.
  • Gelang warna ketiga menunjukkan jumlah nol.
  • Gelang warna keempat menunjukkan nilai toleransi.

2. Resistor 5 Gelang Warna

Untuk membaca resistor dengan 5 gelang warna, aturannya adalah sebagai berikut:

  • Gelang warna pertama adalah penunjuk nilai hambatan dari angka pertama.
  • Gelang warna kedua menunjukkan nilai hambatan dari angka kedua.
  • Gelang warna ketiga menunjukkan nilai hambatan dari angka ketiga.
  • Gelang warna keempat menunjukkan jumlah nol.
  • Gelang warna kelima menunjukkan nilai toleransi resistor.

3. Resistor 6 Gelang Warna

Untuk resistor tetap yang memiliki 6 digit gelang warna, berikut aturan untuk menghitung nilai resistansinya:

  • Gelang warna pertama menunjukkan nilai hambatan angka pertama.
  • Gelang warna nomor dua menunjukkan nilai hambatan dari angka kedua.
  • Gelang warna nomor tiga menunjukkan nilai hambatan angka ketiga.
  • Gelang warna nomor empat menunjukkan jumlah nol.
  • Gelang nomor lima menunjukkan toleransi resistor.
  • Geleng nomor 6 adalah koefisien suhu.

Cara Membaca Nilai Resistensi Pada Resistor Tetap

Pada resistor tetap, nilai resistensi yang dimilikinya akan dituliskan pada badan resistor. Ada yang disimbolkan dengan kode warna dan ada yang ditulis menggunakan angka.

Cara membaca nilai resistensi dari resistor tetap adalah sebagai berikut:

1. Cara Membaca Nilai Resistensi Dengan Kode Angka

Untuk membaca nilai resistensi resistor yang memiliki kode angka, simak berikut ini:

gambar resistor tetap
gambar resistor tetap

Pada resistor dengan kode angka tiga digit, prinsip pembacaan yaitu dengan melihat jumlah angka yang tertera. Dimana angka pertama dan kedua adalah nilai hambatan, sedangkan angka ketiga adalah faktor penggali.

Pada gambar di atas tertera angka 105. Maka:

1 = nilai hambatan

0 = nilai hambatan

5 = faktor penggali (jumlah nol)

Jika dituliskan maka nilainya adalah = 1.000.000 ohm.

contoh resistor tetap
gambar contoh resistor tetap

Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa:

4= nilai hambatan

7 = nilai hambatan

3 = faktor penggali (jumlah nol)

Jika dituliskan, maka nilai resistensinya adalah 47.000 ohm.

2. Cara Membaca Nilai Resistensi Dengan Kode Warna

Selain resistor dengan kode angka, ada juga resistor yang nilai hambatannya dituliskan dengan kode warna. Untuk mengetahui nilai resistensi dari alat tersebut, simak tabel berikut ini:

Tabel di atas dapat menjadi acuan untuk mengetahui nilai resistensi dari sebuah resistor. Simak contohnya berikut ini:

Dari contoh gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Gelang 1 warna coklat = 1

Gelang 2 warna hitam = 0

Gelang 3 warna merah = 2 (10²)

Gelang 4 warna emas =  5%

Artinya alat tersebut memiliki nilai resistensi sebesar = 10×100 = 1000 Ohm dengan toleransi sebesar 5%.

Kesimpulan

Resistor tetap adalah resistor yang nilainya sudah disetting secara tetap atau tidak dapat di ubah. Resistor ini sering ditemukan dalam rangkaian elektronik dan berfungsi sebagai hambatan. Tujuannya adalah untuk membatasi arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian.

Pada resistor tetap, nilai resistensinya terletak pada badan resistor. Ada yang disimbolkan dengan kode angka dan ada yang menggunakan gelang warna.

Untuk membaca nilai resistensinya, kita perlu mencocokkan kode tersebut dengan tabel khusus dan kemudian menghitungnya.

Tinggalkan komentar