Macam-Macam Alat Ukur Berat beserta Fungsi dan Contohnya

Alat ukur berat merupakan salah satu jenis alat ukur yang penggunaannya tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Fungsi alat ukur berat adalah untuk mengetahui takaran bobot dari suatu benda atau barang.

Di pasaran, kita dapat menjumpai berbagai macam alat ukur berat. Mulai dari alat yang digunakan untuk mengukur benda dengan bobot ringan, hingga benda dengan bobot yang sangat berat sekalipun.

Mari ketahui lebih banyak mengenai apa itu alat ukur berat. Pembahasan mulai dari pengertian, berbagai macam jenis gambar, fungsi dan contoh alat ukur berat baku dan tidak baku akan dibahas tuntas disini.

Untuk pengguna pemula, kami akan bahas juga bagaimana cara menggunakan alat ukur berat untuk mengetahui berat barang atau benda tertentu.

Pengertian Alat Ukur Berat

alat ukur berat adalah
alat ukur berat adalah

Alat ukur berat adalah alat yang digunakan untuk membantu mengetahui besaran berat suatu benda. Ketika menggunakan alat ini, kita dapat mengetahui perbandingan bobot dari benda satu dengan benda lainnya.

Jadi, alat ukur berat atau timbangan inilah yang membantu kita untuk mengetahui nilai berat dari suatu benda dengan tepat dan akurat.

Dalam kehidupan sehari-hari, timbangan merupakan alat yang sangat penting fungsinya. Penggunaannya juga tidak terbatas profesi dan tempat tertentu saja. Alat ini sering dipakai mulai dari skala rumah tangga, perdagangan, industri, hingga berbagai bidang lainnya.

Jenis Alat Ukur Berat dan Contohnya

Contoh Alat Ukur Berat
Contoh Alat Ukur Berat

Pada umumnya alat ukur berat dibagi menjadi 2 jenis, diantaranya adalah:

  1. Alat ukur berat baku.
  2. Alat ukur berat tidak baku.

Berikut penjelasan lebih lengkapnya dari kedua jenis alat ukur berat tersebut.

1. Alat Ukur Berat Baku

Alat ukur berat baku adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat suatu benda yang memiliki ukuran yang pasti, sehingga mempunyai berat yang sama pada setiap takaran.

Contoh alat ukur berat baku adalah timbangan dan neraca.

2. Alat Ukur Berat Tidak Baku

Alat ukur berat tidak baku adalah sebuah alat yang di pakai untuk mengukur berta benda yang tidak mempunyai penunjuk berat yang pasti, sehingga memberikan ukuran berat yang berbeda-beda pada setiap benda yang sama.

Contoh alat ukur berat tidak baku adalah cangkir dan panci.

Macam-Macam Alat Ukur Berat

macam macam alat ukur berat
macam macam alat ukur berat

Alat ukur berat sering dikenal juga dengan sebutan timbangan. Di pasaran, kita bisa menemukan banyak sekali jenis dan model timbangan, bukan? Penggunaannya tentu perlu disesuaikan dengan kebutuhan penimbangan.

Adapun macam-macam alat ukur berat adalah:

  1. Timbangan duduk.
  2. Timbangan kodok.
  3. Timbangan berat badan.
  4. Neraca.
  5. Timbangan digital.
  6. Timbangan gantung.
  7. Timbangan hybrid.

Mari simak pembahasan mengenai berbagai macam jenis alat ukur berat, untuk mengetahui apa jenis timbangan yang paling sesuai dengan kebutuhan kita.

1. Timbangan Duduk

Timbangan Duduk
Contoh gambar alat ukur berat Timbangan Duduk

Timbangan duduk merupakan jenis alat ukur berat yang penggunaan sangat populer. Jenis timbangan ini biasanya dipakai untuk mengukur beragam benda dengan kapasitas besar. Misalnya seperti beras, gula, jagung, terigu, buah dan yang sejenisnya.

Timbangan duduk biasanya dilengkapi dengan roda besi di bagian bawahnya. Hal ini bertujuan agar mudah untuk dipindahkan ke tempat lain. Kapasitas ukur timbangan ini adalah mencapai 500 kg.

2. Timbangan Kodok

Timbangan Kodok
Contoh gambar alat ukur berat Timbangan Kodok

Timbangan kodok adalah salah satu contoh alat ukur berat yang termasuk kategori konvensional. Timbangan kodok biasanya digunakan oleh pedagang, baik di pasar ataupun di warung. Kapasitas timbangan jenis ini cukup terbatas, yakni hanya sampai 10 kg saja untuk satu kali penimbangan.

Ketika menggunakan alat tersebut, kita harus menyesuaikan bobot benda yang akan ditimbang dengan anak batu yang tersedia.

Macam anak batu yang disediakan pada timbangan kodok diantaranya adalah:

  • Anak batu dengan ukuran 1/2 ons atau 50 gram
  • Anak batu dengan ukuran 1 ons atau 100 gram
  • Anak batu dengan ukuran 2 ons atau 200 gram
  • Anak batu dengan ukuran 1/2 kg atau 500 gram
  • Anak batu dengan ukuran 1 kg atau 1000 gram

Timbangan kodok atau timbangan bebek merupakan alat ukur yang sudah digunakan sejak zaman dahulu.  Meskipun demikian, jenis alat ukur berat tersebut masih tetap eksis hingga sekarang.

3. Timbangan Berat Badan

Timbangan Berat Badan
Contoh gambar alat ukur berat Timbangan Berat Badan

Timbangan berat badan merupakan salah satu jenis alat ukur berat yang fungsinya untuk mengetahui berapa besar bobot manusia. Timbangan berat badan tersedia dalam dua versi, yaitu timbangan berat versi analog dan digital.

Untuk timbangan versi analog, skala pengukurannya masih menggunakan jarum. Sedangkan untuk versi digital, hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk angka-angka digital.

Penggunaan timbangan badan cukup familiar karena kita sering menjumpainya. Alat pengukur berat tersebut biasa tersedia di rumah sakit, apotek, sekolah dan lain-lain.

4. Neraca

Neraca
Contoh gambar alat ukur berat Neraca

Neraca adalah salah satu alat ukur berat yang digunakan untuk menghitung massa dari suatu benda. Jenis alat ukur berat ini memiliki ketelitian yang sangat tinggi, yaitu bisa mencapai 0,001 gram dalam sekali penimbangan.

Meskipun demikian, neraca hanya dapat digunakan untuk menimbang beragam benda dengan bobot ringan. Alat tersebut biasa dipakai untuk menimbang beberapa benda. Misalnya saja seperti, obat, emas, bumbu dan lain-lain.

Alat ukur berat jenis neraca sendiri dibedakan menjadi 3 jenis, diantaranya adalah:

  • Neraca O’hauss

Neraca O’hauss umumnya akan dibuat dengan memiliki satu cawan dan 3 lengan. Cawan adalah bagian yang berfungsi sebagai wadah untuk menaruh objek yang akan diukur. Sedangkan lengan neraca sendiri berfungsi sebagian skala ukur.

Prinsip kerja dari alat ini yaitu membandingkan massa benda dengan anak timbangan. Neraca O’hauss memiliki 3 skala, diantarnya adalah skala dengan hitungan gram, puluhan gram dan ratusan gram. Tingkat ketelitian dari benda ini cukup tinggi, yaitu hingga 0,01 gram.

  • Neraca Digital

Seperti namanya, neraca digital merupakan nama alat ukur berat yang hasilnya sudah dikonversikan dalam tampilan digital. Jadi hasil dari pengukuran objek dapat kita lihat dalam bentuk angka-angka digital.

Neraca digital juga merupakan timbangan yang memiliki akurasi tinggi. Tingkat akurasinya bahkan hingga 0,001 gram. Oleh karenanya, neraca jenis ini biasa dipakai sebagai media untuk membantu penelitian di laboratorium.

  • Neraca Pegas

Dikenal dengan sebutan dinamometer, neraca pegas merupakan jenis alat ukur berat berbentuk timbangan yang memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu dipakai untuk mengukur berat dan juga massa benda.

Selain itu, neraca pegas juga menggunakan 2 jenis skala. Pertama adalah skala Newton, lalu yang kedua yaitu skala gram. Karena tingkat akurasinya yang tinggi, neraca ini sering dipakai untuk membantu penelitian di laboratorium.

  • Neraca Analitis Dua Lengan

Seperti namanya, neraca analitis dua lengan memiliki dua lengan, serta dilengkapi dengan wadah untuk menimbang. Untuk mengukur menggunakan alat ini, kita memerlukan anak timbangan sebagai media ukurnya. Jadi satu wadah digunakan untuk meletakan objek yang akan ditimbang, sedangkan satunya lagi untuk anak timbangan sebagai media ukurnya.

Neraca analitis dua lengan biasa kita jumpai di toko-toko emas. Fungsinya yaitu untuk mengukur massa yang dimiliki oleh logam mulia tersebut. Alat ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, yaitu hingga 0,01 gram.

5. Timbangan Digital

Timbangan Digital
Contoh gambar alat ukur berat Timbangan Digital

Timbangan digital merupakan salah satu contoh alat ukur berat yang fungsinya tidak jauh berbeda dengamn timbangan konvensional. Namun dibandingkan dengan timbangan konvensional, alat ukur berat yang satu ini dianggap memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik.

Pasalnya, tidak ada yang akan terlewat jika mengukur menggunakan timbangan digital. Pembacaan nilai berat juga lebih mudah karena hasilnya ditampilkan dalam bentuk angka.

6. Timbangan Gantung

Timbangan Gantung
Timbangan Gantung

Pada timbangan gantung, cara menggunakannya adalah dengan cara digantung. Jadi, alat ukur yang satu ini tidak memiliki alas timbang sehingga sistem pengukurannya dilakukan dengan cara di gantung.

Ketika memakai alat tersebut, benda yang diukur akan dipasangkan pada pengait yang terdapat pada timbangan. Selanjutnya, kita tinggal membaca hasil pengukuran yang tertera pada skalanya.

Ada beberapa jenis timbangan gantung, diantaranya adalah:

  • Timbangan Gantung Jarum

Timbangan gantung jarum merupakan contoh alat ukur berat yang masih tergolong dalam kategori timbangan manual. Jadi skala ukur alat ini masih ditunjukan menggunakan jarum dan sistemnya masih mengandalkan pegas.  Timbangan jarum memiliki kapasitas ukur yang cukup besar, yaitu dimulai dari 25 kg sampai dengan 150 kg.

  • Timbangan Gantung Digital

Timbangan gantung digital merupakan timbangan yang hasil pengukurannya ditampilkan dalam bentuk angka-angka digital. Jenis alat ukur berat ini juga dibuat khusus untuk skala besar. Kapasitas ukurnya yaitu dimulai dari bobot 30 kg sampai dengan 150 ton. Oleh karenanya, timbangan ini biasa digunakan untuk kebutuhan tingkat menengah ke atas, seperti pabrik ataupun sektor industri.

  • Timbangan Gantung Dacin

Timbangan dacin merupakan jenis alat ukur berat timbangan yang memiliki kontruksi sederhana. Bentuknya hanya mempunyai 2 lengan dengan panjang yang berbeda. Lengan yang lebih pendek berfungsi untuk mengaitkan objek yang akan diukur, sedangkan bagian lengan yang lebih panjang berisi skala atau garis ukur berat.

Pada timbangan dacin, kita juga akan mendapatkan 1 buah bandul yang posisinya diletakkan di bagian tengah. Fungsi bandul ini adalah untuk menyeimbangkan timbangan.

Ketika benda yang akan diukur dikaitkan pada satu sisi timbangan, bandulan akan digeser ke sisi lengan panjang sampai mendapatkan hasil seimbang. Pada saat dacin sudah mendapatkan keseimbangan yang tepat, disitulah kita bisa melihat hasil pengukuran alat tersebut.

Timbangan dacin masih tergolong sebagai timbangan yang cara kerjanya konvensional. Hal ini karena prosesnya masih menggunakan cara manual. Meskipun demikian, alat ini masih eksis sampai sekarang dan masih digunakan oleh beberapa kalangan karena kemudahan penggunaannya.

  • Timbangan Gantung Portable

Timbangan gantung portable termasuk jenis timbangan mini. Ukurannya kecil dan mudah untuk dipindahkan dan dibawa kemana-mana.

Pada timbangan portable, hasil pengukuran akan ditampilkan pada layar display dalam bentuk angka-angka digital. Kapasitas yang dimilikinya cukup besar, yaitu dapat digunakan untuk mengukur benda hingga bobot 50 kg.

7. Timbangan Hybrid

Timbangan Hybrid
Contoh gambar alat ukur berat Timbangan Hybrid

Timbangan hybrid merupakan salah satu contoh alat ukur berat yang biasa digunakan pada skala industri. Disebut demikian karena alat ini dapat digunakan untuk mengukur benda-benda dengan kapasitas yang sangat besar.

Timbangan hybrid sering disebut sebagai perpaduan antara timbangan mekanik dan digital.  Meskipun menggunakan display digital, namun alat ini juga masih menggunakan platform yang berupa plat mekanik.

Untuk menjalankan fungsinya, timbangan hybrid memakai display digital dan aliran listrik. Penggunaan timbangan ini biasanya diaplikasikan pada beragam lokasi yang tidak terjangkau listrik.

Kesimpulan

Alat ukur berat merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui bobot atau besaran berat dari suatu benda. Alat ini penggunaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari manusia.

Ada banyak sekali jenis alat ukur berat. Mulai dari yang masih konvensional hingga digital. Masing-masing memiliki karakteristik, fungsi, serta kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Jadi, jenis timbangan apa yang paling sesuai dengan kebutuhanmu?

Tinggalkan komentar