Alat Ukur Elektrik: Pengertian, Jenis, Fungsi, Cara Kerja

Jika Anda menggeluti dunia otomotif, pasti sudah tidak asing dengan penggunaan alat ukur elektrik. Seperti namanya, alat ukur elektrik merupakan alat yang bekerja secara elektrik

Alat ini biasanya digunakan untuk beberapa keperluan kelistrikan. Misalnya saja untuk mengukur besaran listrik, hambatan, tegangan, arus, dan banyak lainnya yang berhubungan dengan sistem kelistrikan.

Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas tentang apa itu alat ukur elektrik. Mulai dari pengertian, fungsi dan jenisnya akan dibahas tuntas.

Pengertian Alat Ukur Elektrik

Alat ukur elektrik adalah alat ukur yang membutuhkan listrik untuk dapat menjalankan fungsi dengan baik. Alat yang satu ini biasanya digunakan untuk beragam hal yang berkaitan dengan kelistrikan. Misalnya mengukur besaran listrik, tegangan, arus, tahanan, daya dan lain sebagainya.

Alat ukur elektrik juga sering digunakan untuk keperluan yang berkaitan dengan otomotif. Misalnya saja dalam proses perawatan, perbaikan, hingga pemeriksaan kinerja mesin kendaraan.

Jenis alat ukur elektrik sendiri ada banyak macamnya. Umumnya yakni alat ukur yang tersedia dalam versi analog maupun digital. Baik alat ukur elektrik yang digital ataupun analog tentu masing-masing memiliki kelebihan, fungsi dan karakteristiknya sendiri.

Jenis – Jenis Alat Ukur Elektrik

Dalam dunia elektronika, ada banyak sekali jenis alat ukur elektrik.

Adapun jenis-jenis alat ukur elektrik adalah:

  1. Avometer (Multimeter)
  2. Ampere Meter
  3. Ohm Meter
  4. Volt Meter
  5. Watt Meter
  6. Scanner Tools
  7. Battery Tester
  8. Timming Light
  9. Gas Analyzer
  10. Osiloskop

Simak beberapa contoh alat ukur elektrik beserta penjelasannya berikut ini:

1. Avometer (Multimeter)

alat ukur elektrik multimeter
alat ukur elektrik multimeter

Avometer dikenal juga dengan sebutan multimeter atau multitester. Alat ini merupakan piranti elektronika yang berfungsi untuk mengukur besarnya kuat arus yang tedapat pada sebuah rangkaian.

Tidak hanya digunakan untuk mengukur kuat arus, multimeter juga dipakai untuk mengukur bebagai komponen lainnya. Yang paling umum misalnya hambatan, voltase, nilai kapasitansi, frekuensi, hingga ampere.

Berdasarkan jenisnya, multimeter tersedia dalam dua versi, yaitu versi analog dan digital. Versi analog adalah multimeter yang menggunakan jarum sebagai penunjuk nilai dalam pengukuran. Sedangkan untuk versi digital, hasil pengukuran ditunjukkan dengan angka-angka numerik yang akan terpampang pada layar display di akhir proses.

Untuk mengetahui bagaimana fungsi alat ukur elektrik tersebut, simak ulasan mengenai bagian-bagian multimeter berikut ini:

  • Zero Adjust Screw atau sekrup adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk yang tedapat pada multimeter.
  • Jarum adalah alat yang berfungsi untuk menunjukkan hasil pengukuran dari multimeter.
  • Saklar selektor merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur batas dan posisi pengukuran.
  • Lubang kutub positif (+) dan negatif (-) adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat untuk masuknya kabel probe positif dan negatif.
  • Skala adalah komponen yang hanya terdapat pada jenis multimeter analog. Fungsinya yaitu untuk menunjukkan hasil pengukuran.
  • Saklar selektor adalah bagian multimeter yang berfungsi untuk menentukan polaritas, yaitu memilih polaritas arus AC atau DC.

Ketika multimeter digunakan untuk mengukur alat elektronik, kita akan mengetahui apakah alat tersebut masih dalam keadaan baik atau bermasalah. Dengan begitu kita bisa segera mengambil tindakan apabila mendapati kendala abnormal pada rangkaian.

2. Ampere Meter

alat ukur elektrik amperemeter
alat ukur elektrik amperemeter

Amperemeter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik. Dalam penggunaannya, alat ini biasa dipakai bersama dengan resistensi shunt.

Berbeda dengan multimeter yang biasa diaplikasikan pada rangkaian terbuka, Ampere meter ini adalah alat ukur yang khusus dipakai dalam sebuah rangkaian tertutup.

Ampere meter dibagi menjadi dua jenis, diantaranya yaitu:

  • Ampere Meter AC

Ampera meter AC adalah alat pengukur tegangan yang digunakan untuk mengetahui jumlah kuat arus yang terdapat pada rangkaian AC. Ampere meter AC biasa dipasang secara seri. Pemakaian alat ini akan disambungkan pada penghantar yang berasal dari rangkaian AC.

  • Ampere Meter DC

Selain untuk mengukur arus AC, Ampere meter juga dapat digunakan untuk mengukur arus DC. Pada Ampere meter DC, alat ukur tersebut juga akan dipasang secara seri dan disambungkan pada rangkaian DC.

3. Ohm Meter

Ohm meter merupakan alat ukur elektrik yang secara khusus difungsikan untuk mengukur hambatan atau resistensi. Selain itu, ohm meter juga dapat mendeteksi ketika ada kerusakan pada sebuah rangkaian elektronika.

Untuk mengetahui lebih spesifik mengenai cara kerja alat tersebut, simak bagian-bagian ohm meter berikut ini:

Alat Ukur elektrik ohm meter
Alat Ukur elektrik ohm meter

 

  • Sekrup

Sekrup adalah bagian ohm meter yang berfungsi untuk mengatur posisi jarum penunjuk. Pada alat tersebut, sekrup dapat diputar menggunakan obeng pipih. Jadi sebelum melakukan pengukuran, jarum penunjuk akan ditempatkan pada posisi 0 terlebih dahulu.

  • Range Selector Switch

Range selector switch bisa disebut juga sebagai saklar pemilihan. Saklar ini merupakan komponen yang berfungsi untuk menentukan posisi dan batas ukur ohm meter.

  • Zero Ohm Adjust Knob

Tombol yang satu ini berfungsi untuk mengatur jarum penunjuk. Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan hasil pengukuran yang akurat.

  • Lubang Kutub Positif dan Negatif

Lubang kutub positif dan negatif merupakan tempat untuk menancapkan ujung kabel. Pada ohm meter, terdapat 2 lubang kutub yaitu lubang untuk kutub positif dan negatif.

  • Kabel Probe

Kabel probe disebut juga sebagai test lead. Dimana test lead terdiri dari dua jenis, yaitu kabel merah dan hitam. Keduanya memiliki kutub yang arahnya berlawanan yaitu kutub positif dan negatif.

Berdasarkan jenisnya, ohm meter dibedakan menjadi dua, yaitu ohm meter analog dan digital. Perbedaan keduanya hanya dilihat dari hasil pengukurannya saja. Artinya bagaimana hasil pengukuran akan ditunjukan oleh ohm meter.

Ohm meter analog nilainya ditunjuk menggunakan jarum. Sedangkan untuk versi digital, hasil ukurnya ditampilkan pada display dalam bentuk angka-angka digital yang muncul di layar.

4. Volt Meter

Alat Ukur Elektrik Voltmeter
Alat Ukur Elektrik Voltmeter

Volt meter adalah jenis alat ukur elektrik yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dalam rangkaian, alat ini juga dapat dipakai untuk mengukur tegangan listrik yang memiliki beda potensial.

Selain berfungsi untuk mengukur besarnya tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik, volt meter juga dapat dipakai untuk mengecek apakah sebuah peralatan elektronik memiliki daya atau tidak. Berdasarkan jenisnya, alat ini juga dibedakan menjadi 2 versi, yaitu versi analog dan digital.

5. Watt Meter

Alat Ukur elektrik watt meter
Alat Ukur elektrik watt meter

Watt meter sering juga disebut sebagai perpaduan antara Ampere meter dengan volt meter. Fungsinya yaitu untuk mengukur berbagai besaran listrik.

Contohnya seperti, hambatan, kuat arus, hingga potensial listrik. Selain itu, kita juga bisa menggunakan watt meter untuk mengukur jenis arus AC maupun arus DC.

Berdasarkan jenisnya, watt meter dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

  • Watt Meter Analog

Watt meter analog merupakan alat ukur yang tampilannya masih analog. Jadi pengguna harus membaca hasil pengukuran dari angka-angka yang ditunjukkan oleh jarum.

Watt meter analog sendiri umumnya akan tersedia dalam 3 versi, yaitu watt meter elektrodinamometer, watt meter induksi dan juga watt meter thermocouple.

  • Watt Meter Digital

Watt meter digital ini sebenarnya merupakan versi pembaharuan dari jenis analog. Dimana alat ini memiliki kontruksi yang tidak jauh berbeda, hanya saja hasil pengukurannya lebih mudah dibaca. Tentunya karena hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk angka-angka numerik.

6. Scanner Tools

Alat Ukur elektrik scanner tools
Alat Ukur elektrik scanner tools

Dalam dunia otomotif, scanner tools merupakan alat yang memiliki peran penting. Fungsinya adalah untuk mendeteksi adanya sistem elektrik yang tedapat pada sebuah kendaraan.

Scanner tools sering dimanfaatkan untuk mendeteksi beberapa masalah. Misalnya saja seperti untuk melakukan inisialisasi, menghapus data DTC, data streaming dan lain sebagainya.

Namun yang perlu diketahui yakni tidak semua mobil bisa menggunakan alat ukur yang sama. Hal ini karena biasanya setiap merk kendaraan memiliki scanner tools yang berbeda-beda.

7. Battery Tester

Alat Ukur elektrik battery tester
Alat Ukur elektrik battery tester

Battery tester merupakan alat ukur elektrik yang berfungsi untuk mengecek kondisi baterai. Dengan alat ini, kita bisa mengecek kualitas dan kondisi baterai dengan lebih komprehensif. Jadi kita bisa mengetahui apakah baterai masih dalam keadaan baik atau sudah perlu diganti.

Pengecekan yang dapat dilakukan dengan battery tester antara lain seperti, mengukur arus listrik, CCA, hingga mengecek tegangan baterai dan lainnya.

8. Timming Light

Alat Ukur elektrik timming light
Alat Ukur elektrik timming light

Timming light adalah alat ukur yang bentuknya seperti senter. Alat ini dapat mengeluarkan cahaya stroboscopic yang berfungsi untuk mendeteksi sistem pengapian (ignition timming) dan juga posisi sudut pada sebuah kendaraan.

Ignition timming biasanya terletak pada bagian dumper pulley. Untuk mendeteksinya, alat ukur ini biasanya dipakai pada saat mesin kendaraan dalam kondisi hidup. Jadi pada saat timming light memancarkan cahaya stroboscopic, mekanik dapat membaca timming mark dari kendaraan tersebut.

Ketika mengetahui sistem pengapian kendaraan, mekanik dapat mengambil keputusan apakah ignition timming dari kendaraan tersebut perlu dilakukan penyetelan ulang ataukah tidak.

9. Gas Analyzer

Alat Ukur elektrik gas analyzer
Alat Ukur elektrik gas analyzer

Gas analyzer merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur komposisi dan proporsi dari zat gas. Jenis gas yang dapat diukur menggunakan alat ini antara lain adalah:

  • karbondioksida (CO2)
  • Oksigen (O2)
  • Karbon monoksida (CO)
  • Hidro karbon (HC) dan lain-lain.

Gas analyzer biasa digunakan untuk proses produksi dan safety. Selain itu, alat ukur tersebut juga sering dipakai di dunia otomotif. Yang paling umum yakni untuk mengukur seberapa tinggi kadar polutan yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan.

10. Osiloskop

Alat Ukur elektrik osiloskop
Alat Ukur elektrik osiloskop

Contoh alat ukur elektrik yang selanjutnya adalah osiloskop. Dimana osiloskop merupakan alat yang memiliki banyak fungsi, diantaranya yaitu:

  • Menghitung voltage listrik.
  • Menghitung perbandingan antara arus AC dan DC.
  • Memeriksa noise atau riak pada komponen elektronika.
  • Difungsikan untuk mengecek adanya frekuensi sinyal pada rangkaian.
  • Menghitung frekuensi dari sinyal yang berosilasi dan banyak lainnya.

Penggunaan osiloskop biasa ditemukan untuk dunia otomotif. Pada kendaraan, alat ini berfungsi untuk menangani trouble shooting pada sistem elektrik dari kendaraan tersebut.

Osiloskop membantu untuk menangani common rail, sistem EFI, dan membantu mendiagnosis tegangan dan arus yang masuk ke dalam kendaraan.

Kesimpulan

Alat ukur elektrik adalah alat yang membutuhkan aliran listrik untuk dapat bekerja. Alat ini biasa digunakan untuk mengukur besaran listrik, hambatan, kuat arus, daya, dan lain sebagainya.

Alat ukur elektrik sendiri ada banyak sekali macam dan jenisnya. Ada yang tersedia dalam versi analog, ada pula yang tersedia dalam versi digital.  Kegunaan alat ini juga terbilang sangat banyak. Dalam dunia otomotif alat tersebut biasa dipakai untuk mendeteksi sistem kelistrikan dari sebuah kendaraan.

Tinggalkan komentar