Jenis-Jenis Transducer Lengkap

Pada umumnya transduser dibedakan menjadi berbagai macam jenis. Namun, secara garis besar jenis transduser dibagi menjadi 3, yaitu:

  1. Tranduser berdasarkan fungsinya.
  2. Transducer berdasarkan sumber energinya.
  3. Jenis Transducer berdasarkan media transdusinya.

Untuk memahami dari masing-masing jenis tranduser, silahkan simak penjelasannya di bawah ini:

Jenis Tranducer
Jenis Tranducer

Jenis Transduser Berdasarkan Fungsinya

Terdapat 3 jenis transduser berdasarkan fungsinya, diantara lain adalah:

  1. Tranduser Input.
  2. Transduser Output.
  3. Gabungan Transduser Input dan Output.

Simak penjelasan selengkapnya sebagai berikut.

1. Tranduser Input

Transduser input merupakan alat yang fungsinya untuk mengubah energi fisik yang dikeluarkan oleh pengguna lalu kemudian mengkonversikannya menjadi sinyal listrik. Energi fisik yang dimaksud dapat berupa banyak hal. Yakni mulai dari energi gerak, energi cahaya, tekanan, suhu, dan lain sebagainya.

Energi-energi fisik ini kemudian akan masuk pada transduser input melalui perantara kabel. Pada alat sensor, energi akan diubah menjadi besaran listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan lainnya.

2. Transduser Output

Transduser output sering dikenal dengan istilah aktuator. Berbanding terbalik dengan transduser input, transduser output berguna untuk mengubah sinyal listrik menjadi bentuk energi fisik.

Pada loadspeaker misalnya, dimana energi listrik yang terdapat pada perangkat akan diubah menjadi energi suara yang dapat kita dengar. Sedangkan pada lampu pijar, energi listrik yang terdapat pada perangkat akan diubah menjadi energi cahaya.

3. Gabungan Transduser Input dan Output

Seperti namanya, alat ini merupakan gabungan dari transduser input dan output. Jadi sensor akan menerima energi fisik, kemudian mengubahnya menjadi sinyal listrik. Selanjutnya sinyal listrik pun akan diubah kembali menjadi energi lain.

Contoh pengaplikasian transduser gabungan dapat Anda lihat dari alat yang bernama termometer. Pada termometer, energi fisik yang berasal dari suhu tubuh manusia kemudian akan diubah menjadi sinyal listrik.

Lalu kemudian alat akan kembali mengkonversikannya sehingga dihasilkanlah angka-angka hasil pengukuran yang muncul pada layer perangkat tersebut. Tentu saja laporan yang muncul ini akan memudahkan pengguna membaca data dengan cara melihatnya langsung.

Jenis Transduser Berdasarkan Sumber Energinya

Berdasarkan sumber energinya, Ada 2 jenis transduser, yaitu:

  1. Self Generating Transducer.
  2. External Power Transducer.

Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Self Generating Transducer

Self generating merupakan tranduser yang hanya menggunakan satu sumber energi saja. Artinya alat tersebut tidak membutuhkan sumber energi lain atau catu daya dari luar untuk dapat beroperasi secara maksimal.

Jadi, transduser nantinya juga akan berfungsi sebagai sumber tegangan. Dimana kemudian alat tersebut juga dapat menghasilkan energi listrik akan secara langsung.

Untuk contoh penggunaan Transduser Self Generating diantaranya yaitu seperti pada thermistor, thermocouple, fotovoltaik, piezoelektrik dan lain sebagainya.

2. External Power Transducer

Jenis yang satu ini merupakan transduser yang memanfaatkan sumber energi dari luar. Jadi untuk dapat bekerja, alat tersebut membutuhkan sumber energi yang berasal dari luar. Dalam artian, alat tidak dapat menghasilkan daya sendiri.

Meskipun tidak dapat menghasilkan daya sendiri, namun external power transduser dapat mengalami perubahan kondisi. Misalnya alat tersebut dapat melakukan perubahan nilai induktansi, kapasitansi, hingga resistensi.

Untuk pengaplikasiannya sendiri, External Power Transducer sering digunakan pada perangkat elektronik seperti potensiometer, NTC, LVDT, RDT dan banyak lainnya.

3. Jenis Transduser Berdasarkan Media Transdusi

Berdasarkan media transdusinya, Jenis transduser dibedakan menjadi 3, yakni:

  1. Transduser Resistif.
  2. Transduser Induktif.
  3. Transduser Kapasitif.

Berikut ini ulasan lengkapnya :

1. Transduser Resistif

Jenis yang satu ini merupakan transduser yang memiliki resistensi yang bervariasi. Selain itu, nilai resistansi dari alat tersebut juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan.

Contoh pengaplikasiannya yaitu pada termometer sentuh. Dimana pada alat ukur tersebut, yakni logam akan bereaksi ketika terjadi perubahan suhu pada objek yang diukur.

2. Transduser Induktif

Transducer ini akan menghasilkan reaksi induktif atau elektromekanis. Jadi, perangkat tersebut biasa digunakan untuk mendeteksi pergerakan fisik pada objek tertentu.

Nantinya pergerakan fisik pada objek kemudian akan diubah menjadi nilai dalam induktansi. Pengaplikasian tranduser induktif yang paling umum contohnya yaitu pada alat sensor proximity.

3. Transduser Kapasitif

Pada transduser kapasitif, gerakan merkanis akan diubah menjadi sinyal listrik. Berdasarkan kapasitansi listrik yang dihasilkannya, alat tersebut dapat digunakan untuk mengukur beberapa perubahan mekanis. Semisal perubahan berat, volume, kepadatan, dan lain sebagainya.

Nah itulah jenis-jenis transduser yang dapat Anda ketahui dalam pembahasan kali ini, semoga bermanfaat dan baca artikel berikutnya mengenai kelebihan dan kekurangan transducer untuk memahami materi kali ini.

Tinggalkan komentar