Catu Daya: Pengertian, Fungsi, Prinsip Kerja, Jenis, Komponen

Bagi Anda yang fokus menekuni dunia elektro, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah catu daya, bukan? Catu daya ini sendiri juga cukup familiar dengan sebutan power supply.

Dilihat dari pengertiannya, power supply merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyuplai tegangan. Jadi, alat tersebut merupakan komponen yang dapat menyediakan tegangan listrik bagi perangkat elektronik lain yang membutuhkan.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai pengertian catu daya, berserta dengan fungsi, jenis, cara kerja dan juga klasifikasinya. Jangan lewatkan informasi selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Catu Daya (Power Supply)

pengertian catu daya
pengertian catu daya

Seperti yang telah kita bahas diatas, catu daya atau power supply adalah perangkat keras (hardware) yang berfungsi sebagai sumber listrik bagi alat lain. Jadi power supply ini berfungsi untuk menyuplai daya listrik untuk berbagai peralatan elektronik.

Berbagai peralatan elektronik yang biasa menggunakan power supply diantaranya seperti komputer, radio, laptop, TV dan lainnya. Beberapa contoh tersebut merupakan jenis-jenis perangkat elektronik yang bekerja dengan arus DC.

Jadi untuk mendukung kinerjanya, alat tersebut membutuhkan suplai daya dari perangkat lain. Salah satu yang dapat digunakan untuk kebutuhan tersebut adalah power supply ini.

Tegangan yang dibutuhkan oleh perangkat elektronik berbeda-beda, begitupun dengan tegangan yang diberikan oleh sebuah power supply. Pada umumnya, catu daya memiliki power berkisar antara 150 watt sampai dengan 350 watt.

Fungsi Catu Daya (Power Supply)

Fungsi Catu Daya
Fungsi Power Supply

Setelah mengetahui pengertian power supply, mungkin secara sekilas Anda sudah memiliki gambaran mengenai cara kerja catu daya. Namun bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat tersebut yang sebenarnya?

Untuk mengetahui fungsi catu daya dan cara kerja dari alat tersebut, Anda dapat memahaminya dari ilustrasi sederhana berikut ini.

Secara umum, jenis tegangan utama yang dimiliki oleh rumah kita adalah jenis arus AC. Arus AC merupakan jenis tegangan searah yang didistribusikan oleh PLN ke rumah-rumah penduduk.

Meskipun memiliki sumber arus AC, namun peralatan elektronik yang ada di rumah kita sebenarnya membutuhkan arus DC untuk dapat beroperasi.

Berbagai peralatan listrik seperti laptop, televisi, komputer, setrika, rice cooker dan lain sebagainya ternyata juga membutuhkan arus DC untuk dapat menjalankan fungsinya.

Oleh sebab itu, untuk mengubah tegangan AC dari sumber daya utama, menjadi jenis tegangan DC yang dibutuhkan oleh alat-alat elektronik. Anda membutuhkan alat khusus, salah satunya adalah power supply ini.

Komponen Catu Daya dan Cara Kerjanya

komponen power supply
komponen power supply

Rangkaian power supply pada umumnya tidak berdiri sendiri, melainkan tersusun dari berbagai komponen yang membantu alat tersebut untuk dapat menjalankan fungsinya. Apa saja komponen-komponen yang terdapat pada alat catu daya?

  1. Transformator

Komponen pertama yang terdapat pada power supply adalah trafo (transformator). Pada catu daya, trafo merupakan komponen yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik.

Pada umumnya trafo terdiri dari dua jenis, yakni trafo step up dan step down. Seperti namanya, tipe step up berfungsi untuk menaikan tegangan. Sedangkan jenis step down berfungsi untuk menurunkan tegangan.

Pada komponen elektronika power supply, jenis trafo yang digunakan adalah tipe step down. Hal ini dikarenakan tegangan yang dibutuhkan pada alat tersebut relatif kecil.

Selain itu, trafo disini juga berperan untuk mengubah arus AC dari stop kontak menjadi tegangan DC. Inilah mengapa jenis trafo yang dibutuhkan adalah tipe step down, ya?

  1. Dioda

Komponen catu daya yang selanjutnya adalah dioda. Pada power supply, dioda merupakan alat yang gunanya untuk melepaskan dan juga memblokir arus listrik.

Jadi, alat tersebut berfungsi untuk mengeblok tegangan AC dari sumber daya utama. Setelah itu kemudian mengubahnya menjadi arus DC yang diperlukan oleh piranti elektronik.

Pada perangkat power supply, jenis dioda yang digunakan adalah dioda bridge. Komponen ini merupakan jenis dioda yang dirangkai dalam bentuk lingkaran. Dimana didalamnya terdapat dua input, satu ground dan juga satu output.

  1. Kapasitor

Kapasitor memiliki banyak fungsi. Apabila terhubung dengan sumber arus, kapasitor bersifat sebagai penyimpan tegangan. Namun apabila terputus dari sumber arus, maka tegangan yang disimpan juga akan ikut hilang.

Kapasitor juga merupakan alat yang fungsinya untuk membuat frekuensi gelombang menjadi lebih stabil. Dengan adanya kapasitor pada power supply, hal ini akan membuat frekuensi gelombang yang terdapat pada alat tersebut menjadi jauh lebih stabil.

  1. IC Voltage Regulator

Komponen yang satu ini memiliki fungsi sebagai mikrokontroler. Tujuannya yaitu untuk mengontrol arus AC, kemudian mengubahnya menjadi jenis tegangan DC yang siap digunakan untuk berbagai piranti elektronik.

Singkatnya, IC voltage regulator adalah perangkat yang berfungsi untuk mematangkan tegangan. Nah nantinya tegangan yang terdapat pada komponen tersebut akan difungsikan sebagai sumber arus. Lalu proses selanjutnya tegangan tersebut bisa siap didistribusikan kepada berbagai perangkat elektronik.

  1. Saklar

Saklar juga merupakan komponen yang biasa terdapat pada power supply. Meskipun demikian, komponen tersebut bisa dibilang hanya sebatas optional saja. Jadi meskipun tidak ada saklar, sebuah power supply pun masih tetap dapat beroperasi.

Seperti pada umumnya, saklar adalah komponen yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan aliran daya. Demikian pula perannya dalam sebuah power supply, fungsi saklar ini yaitu sebagai tombol on dan off dari alat tersebut.

  1. Sekring

Sekring disebut juga sebagai pengaman untuk power supply. Jenis arus yang masuk dan keluar pada catu daya tidak dapat diprediksi besar dan kecilnya. Ketika terjadi lonjakan arus yang besar. Hal ini dapat berpotensi membuat perangkat elektronik tersebut mengalami konsleting atau rusak.

Dengan adanya sekering, apabila ada lonjakan arus yang besar. Maka alat tersebut akan memutuskan daya pada jalur input secara otomatis. Sehingga kerusakan pada piranti elektronik dapat dihindarkan.

  1. Lampu Indikator

Tidak semua alat catu daya menggunakan lampu indikator. Hal ini karena alat tersebut memang hanya berlaku sebagai tambahan saja. Fungsinya lampu indikator yaitu untuk indikasi yang menandakan bahwa power supply tersebut sedang dalam kondisi bekerja.

Klasifikasi Catu Daya

Setelah mengenal mengenai bagian-bagian dari alat catu  daya. Selanjutnya kita akan membahas mengenai klasifikasi dari alat tersebut.

Pada umumnya, klasifikasi catu daya dibedakan berdasarkan bentuk, konversi, hingga fungsinya. Langsung saja, kita bahas satu persatu mengenai hal tersebut.

1. Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Bentuknya

Klasifikasi catu daya berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi beberapa jenis berikut:

  • Power Supply Internal

Berdasarkan bentuknya, power supply internal adalah alat yang posisinya terhubung secara langsung pada motherboard. Jadi, alat ini menyatu secara langsung dengan motherboard alias tidak berdiri sendiri.

  • Power Supply External

Berbanding terbalik dengan yang sebelumnya, jenis yang satu ini memiliki bentuk yang terpisah dengan motherboard. Jadi, power supply external memiliki letak yang terpisah atau berdiri sendiri.

2. Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Konversinya

Klasifikasi catu daya berdasarkan konversinya dibedakan menjadi dua macam, yakni:

  • Catu Daya Linier

Power supply linier merupakan alat catu daya yang dikonversikan atau dihubungkan langsung kepada inputnya. Ini merupakan salah satu pencatu daya yang paling populer dan banyak digunakan.

  • Switching Power Supply

Switching power supply biasanya dirangkai tanpa transformator sebagai komponennya. Penyuplai daya tersebut biasanya langsung di arahkan dengan menggunakan dioda penyearah.

3. Klasifikasi Catu Daya Berdasarkan Fungsinya

Klasifikasi catu daya berdasarkan fungsinya dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Diantaranya adalah seperti berikut ini:

  • Regulated Power Supply

Salah satu keunggulan regulated power supply adalah kontrolnya yang baik terhadap tegangan dan arus listrik. Oleh karenanya, apabila terjadi perubahan yang signifikan pada power supply. Akibat perubahan arus, suhu ataupun beban maka tegangan dan arusnya tetap bisa terkendali.

Dengan adanya regulated power supply, beragam perubahan di atas tidak akan lagi menjadi masalah besar. Hal ini karena regulated power supply memang memiliki kontrol yang baik terhadap kestabilan arus di dalamnya.

  • Unregulated Power Supply

Apabila terdapat perubahan yang berasal dari sumber tegangan, maka akan berimbas pula terhadap tegangan dan juga arus listrik yang terdapat pada unregulated power supply. Sehingga tentu saja keduanya juga akan ikut mengalami perubahan.

  • Adjustable Power Supply

Power supply dengan tipe adjustable tersebut sangat fleksibel. Terlebih karena komponen ini dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pengaturan, baik pada tegangan maupun arus listriknya.

Berdasarkan tipenya, Adjustable power supply dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu Regulated Adjustable Power Supply dan juga Unregulated Adjustable Power Supply.

Jenis-Jenis Catu Daya (Power Supply)

jenis jenis power supply
jenis jenis power supply

Dipasaran, mungkin Anda akan mendapatkan berbagai variasi power supply. Simak beberapa jenis-jenis catu daya berikut ini :

1. DC Power Supply

Catu daya DC atau DC power supply merupakan penyuplai tegangan yang berfungsi untuk memberikan arus DC (Dirrect Current). Jenis catu daya yang satu ini memiliki polaritas yang tetap, yakni untuk bebannya terdapat positif dan negatif.

Berdasarkan jenisnya, DC power supply dibedakan menjadi dua, yaitu :

  • AC to DC power supply merupakan pencatu daya yang berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC.
  • Linier Regulator merupakan jenis DC power supply yang berfungsi untuk mengubah tegangan DC menjadi lebih konstan atau stabil.

2. AC Power Supply

AC power supply adalah komponen elektronika yang digunakan untuk mengkonversikan tegangan AC. Hal ini sekaligus dapat digunakan untuk mengubah tegangan tersebut pada taraf tegangan lain.

3. Switch Mode Power Supply

Switch Mode Power Supply adalah pencatu daya yang fungsinya untuk menyearahkan, sekaligus menyaring tegangan AC pada input. Lalu kemudian mengubahnya menjadi tegangan DC yang dibutuhkan oleh berbagai piranti elektronik.

4. Programmable Power Supply

Seperti namanya, alat catu daya tersebut dapat dikontrol dalam pengoperasiannya. Fungsi dasarnya yakni dapat diprogram menggunakan remote, baik yang berupa analog maupun digital.

5. Uninteruptible Power Supply (UPS)

UPS adalah pencatu daya yang memiliki 2 sumber arus listrik, yakni yang terletak pada tegangan input, maupun yang terdapat pada baterainya.

Ketika arus dalam keadaan normal, arus listrik akan mengisi baterai. Setelah itu kemudian menyediakan sumber daya bagi perangkat elektronik. Namun apabila terjadi permasalahan terhadap sumber tegangannya, maka baterai akan mengambil alih dan berperan sebagai penyedia sumber daya listrik.

6. High Volt Power Supply

Jenis pencatu daya yang satu ini merupakan alat yang dapat menghasilkan tegangan tinggi. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh High Volt Power Supply dapat mencapai ratusan atau bahkan ribuan volt.

Oleh karenanya, penggunaan jenis catu daya tersebut biasanya untuk peralatan yang membutuhkan tegangan tinggi. Misalnya untuk mesin X-ray ataupun berbagai peralatan listrik yang lainnya.

Bagaimana Cara Merawat Alat Catu Daya?

Catu daya merupakan alat yang berfungsi untuk menjadi sumber tegangan bagi perangkat elektronik yang lainnya. Contoh catu daya yang beredar dipasaran sangat banyak macam dan jenisnya. Mulai dari catu daya 5 volt, catu daya 12 volt, catu daya 24 volt dan lainnya.

Sebagaimana perangkat elektronik lainnya, catu daya juga membutuhkan perawatan khusus agar awet dan tidak mudah rusak. Bagaimana cara merawat power supply? Simak beberapa beberapa tips berikut ini:

1. Menggunakan Power Supply Dengan Benar

Penggunaan pencatu daya sebaik dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Berikut ini beberapa aturan dasar yang wajib Anda perhatikan jika ingin power supply bisa terus berfungsi dengan baik:

  • Digunakan sesuai dengan porsinya
  • Tidak dipakai terus menerus
  • Tidak dipakai melebihi kapasitas
  • Tidak diletakkan pada lingkungan yang keras.

2. Melakukan Pengecekan Secara Berkala

Untuk mengetahui apakah catu daya masih berfungsi dengan baik, tidak ada salahnya jika Anda melakukan pengecekan secara berkala. Pengecekan secara berkala pada power supply dapat membuat Anda mengetahui apakah alat tersebut masih berfungsi dengan baik.

Demikian juga apabila terjadi kerusakan pada komponen-komponennya. Dengan adanya checking, maka bisa segera terdeteksi apabila alat elektronik mengalami gangguan bahkan kerusakan komponen.

3. Bersihkan Debu yang Menempel

Debu dan kotoran yang menempel pada power supply juga dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut. Debu dan kotoran yang menumpuk dapat mengakibatkan aliran udara menjadi tersumbat.

Inilah yang kemudian mengakibatkan power supply menjadi cepat panas. Oleh karenanya, Anda dapat membersihkan alat tersebut secara berkala untuk menghilangkan debu yang menempel, ya?

4. Gunakan Stabilizer

Stabilizer fungsinya untuk menjaga tegangan agar tetap stabil. Terlebih untuk mengantisipasi apabila terjadi lonjakan akibat arus listrik pada power supply.

Maka dengan penggunaan stabilizer, alat tersebut menjadi tidak mudah konslet. Oleh karenanya, penggunaan stabilizer pada power supply juga dapat dilakukan sehingga piranti elektronik menjadi tetap awet.

Kesimpulan

Catu daya adalah alat yang berfungsi menyediakan sumber listrik bagi perangkat elektronik lain. Fungsinya yaitu untuk mengolah arus AC dari sumber tegangan utama lalu mengubahnya menjadi jenis arus DC. Nah seperti yang kita ketahui, arus DC inilah yang yang dibutuhkan oleh piranti elektronik untuk bisa berfungsi.

Jadi secara umum power supply ini prinsip kerjanya yaitu mengubah jaringan distribusi listrik, ya? Membantu menyalurkan aliran tegangan listrik yang sesuai dengan kebutuhan beragam perangkat elektronik. Semoga mudah dipahami, ya? Sampai jumpa di ulasan elektro lainnya.

Tinggalkan komentar