Potensiometer merupakan komponen elektronika yang fungsi utamanya digunakan untuk mengatur tegangan, arus dan resistensi listrik dalam rangkaian tertentu. Potensiometer ini hampir selalu bisa ditemukan pada rangkaian perangkat tertentu. Anda akan mudah menemukannya pada tombol radio yang difungsikan untuk mengatur frekuensi.
Potensiometer ini juga dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Tentu saja disesuaikan dengan fungsi dari setiap jenis potensiometer tersebut. Nah penjelasan lengkap mengenai potensiometer, mulai dari pengertian , jenis, fungsi dan cara kerjanya akan dibahas lengkap di bawah ini.
Daftar isi
Pengertian Potensiometer

Potensiometer adalah salah satu jenis resistor tiga terminal yang berfungsi untuk mengatur tegangan, arus dan resistensi listrik dalam sebuah rangkaian.
Sebelumnya telah dicontohkan bentuk penerapan dari potensiometer, yaitu pada tombol radio. Jadi, saat kita mengatur frekuensi radio melalui tombol tersebut, maka akan terjadi perubahan resistensi atau hambatan pada rangkaian listriknya.
Perubahan itu membuat penangkapan frekuensi pada radio pun berubah. Beberapa contoh penggunaan potensiometer lainnya dapat Anda temui pada pengatur volume Walkie Talkie, DCD Player, atau Tape Mobil.
Potensiometer (POT) ini juga bisa dibilang termasuk ke dalam jenis resistor variabel. Hal itu dikarenakan cara kerja potensiometer ini nantinya bisa mengatur nilai resistensi secara variatif.
Struktur Potensiometer
Rangkaian potensiometer umumnya dibuat dengan menggunakan tiga komponen dasar, yakni elemen resistif, penyapu (wiper), dan terminal. Elemen resistif sendiri bentuknya dibuat menjadi jalur melingkar. Terbuat juga dari bahan yang sifatnya resistif, biasanya grafit, plastik partikel karbon, kawat resistansi.

Pada ujung elemen resistif terhubung dengan kaki potensiometer yang nantinya disambungkan pada rangkaian. Kemudian terdapat satu terminal di tengah yang merupakan penyapu (wiper). Fungsinya yakni untuk mengatur besar-kecilnya nilai resistansi.
Fungsi Potensiometer

Salah satu fungsi potensiometer telah Anda ketahui di awal tulisan ini, yaitu mengatur frekuensi sinyal radio. Selain itu, juga terdapat fungsi lain dari perangkat elektronika ini. Beberapa fungsi tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
- Mengatur besar tegangan Power Supply (Catu Daya)
- Mengatur tingkat volume pada peralatan audio maupun video.
- Membagi arus tegangan listrik yang masuk
- Melakukan pengendalian untuk setiap level sinyal
Jenis – Jenis Potensiometer

Terdapat tiga jenis potensiometer yaitu manual, digital, dan rheostat. Ketiganya dibedakan berdasarkan cara kerjanya. Berikut ini penjelasan dari masing-masing potensiometer secara lebih lengkap.
1. Potensiometer Manual
Sesuai dengan namanya, potensiometer manual bekerja saat mendapatkan sentuhan dari pengguna. Misalnya saja dengan cara diputar atau digeser. Maka, terdapat dua macam potensiometer manual, yaitu rotary dan slider.
2. Potensiometer Rotary
Potensiometer rotary (putar) yaitu potensiometer yang difungsikan dengan cara diputar. Jadi, untuk mengatur besar resistansinya Anda perlu memutar tuas Wiper. Potensimeter putar ini banyak ditemukan pada rangakaian elektronik seperti pengatur volume audio.
3. Potensiometer Slider
Potensiometer slider (geser) adalah potensiometer yang pemakaiannya secara digeser. Maka, Anda perlu menggeser tuas wipernya untuk mengubah besar resistansinya. Cara menggunakan potensiometer geser ini cukup dengan jari tangan.
4. Potensiometer Digital
Berbeda dengan manual, cara pengoperasian pada potensiometer digital dilakukan secara digital atau elektronik. Biasanya, jenis ini dipakai dalam pengukuran atau memotong sinyal analog pada mikrokontroler.
5. Rheostat
Potensiometer jenis Rheostat seringkali digunakan pada arus listrik bertegangan tinggi. Rheostat merupakan resistor variabel tunggal yang mempunyai dua terminal.
Cara Kerja Potensiometer

Cara kerja potensiometer yaitu dengan mengendalikan besar hambatan atau resistansi pada rangkaian. Semakin besar hambatan yang diterima, maka besar tegangan yang dikeluarkan semakin kecil. Begitu pun sebaliknya.
Wiper bertugas dalam mengendalikan besar hambatan tersebut. Posisi wiper yang berubah-ubah akan menentukan besar luaran yang dihasilkan. Maka, cara menggunakan potensiometer yaitu dengan menggeser wiper agar hasilnya sesuai dengan yang Anda inginkan.
Contoh Aplikasi Potensiometer
Pemanfaatan potensiometer begitu marak di bidang elektronika hingga pada tingkat industri. Potensiometer arduino merupakan bentuk kemajuan teknologi yang kita ketahui saat ini. Maka, banyak sekali contoh praktis dari potensiometer, yakni sebagai berikut.
- Kontrol Audio
Contoh ini merupakan yang paling mudah kita temui. Pengontrol audio bisanya menggunakan jenis slider dengan daya rendah. Dengan begitu kita mudah menyesuaikan frekuensi suara agar nyaring didengar.
- Mengontrol Display Televisi
Contoh lainnya yaitu sebagai pengontrol display televisi. Adanya potensiometer akan memudahkan kita dalam mengatur tingkat keceharan gambar yang ditampilkan oleh TV. Melalui potensiometer sinyal gambar yang tertangkap dapat diatur dengan cara mengatur pegangan vertikalnya.
- Membagi Tegangan
POT juga bisa untuk membagi tegangan dengan besaran sesuai keingingan. Cara kerjanya yaitu dengan menggeser Wiper pada arah yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan output sesuai dengan dikehendaki.
Kesimpulan
Demikian pembahasan mengenai potensiometer kali ini. Sekarang tentu saja Anda sudah memahami apa itu perangkat potensiometer secara tuntas, bukan? Mulai dari pengertian, jenis dan fungsinya sudah dibahas lengkap di atas. Semoga pembahasan di atas cukup mudah untuk dipahami.