Adaptor: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Jenis Rangkaian

Apa itu adaptor? Banyak orang tentu familiar dengan penggunaan adaptor di kehidupan sehari-hari, ya? Secara tampilan, bentuk rangkaian adaptor memiliki banyak kemiripan dengan charger. Keduanya juga sama-sama berfungsi sebagai alat catu daya.

Namun, ternyata antara adaptor dan charger memiliki banyak perbedaan. Oleh karena itu, pada artikel kali ini kita akan membahas dengan rinci mengenai apa itu adaptor? Mulai dari pengertian, fungsi, jenis, hingga cara kerja dari alat tersebut.

Jangan lewatkan informasinya berikut ini, ya?

Pengertian Adaptor

Adaptor adalah
Apa itu adaptor?
Adaptor adalah perangkat yang berfungsi mengubah tegangan AC menjadi DC.

Maksudnya ialah tegangan arus listrik bolak balik (AC) akan diubah menjadi tegangan arus listrik yang searah (DC). Nah secara prinsip kerja adaptor, ini bisa dikatakan berfungsi sebagai alat catu daya.

Adaptor juga sering disebut sebagai pengganti baterai atau aki. Dengan adanya alat tersebut, seluruh perangkat elektronik yang membutuhkan catu daya dapat memanfaatkan adaptor.

Pada dasarnya, adaptor dapat kita temukan pada kehidupan sehari-hari. Perangkat tersebut juga sering diaplikasikan pada berbagai perangkat elektronik yang umum dijumpai.

Bebarapa contoh penggunaan adaptor yakni pada peralatan listrik seperti televisi, amplifier, radio dan banyak lainnya.

Fungsi Adaptor

Fungsi Adaptor
Apa fungsi Adaptor

Fungsi adaptor adalah sebagai media pengubah tegangan arus listrik tinggi menjadi lebih rendah. Adaptor inilah yang berfungsi untuk membuat arus tegangan listrik mengalir sesuai dengan kebutuhan perangkat yang digunakan.

Prinsip dasarnya, arus listrik PLN disalurkan menggunakan sistem AC atau arus bolak – balik. Sedangkan peralatan listrik yang ada di rumah membutuhkan jenis tegangan DC (searah).

Oleh sebab itu, kita membutuhkan peralatan listrik yang dapat mengubah jenis arus AC menjadi arus DC. Nah, alat yang memiliki fungsi untuk mengubah arus AC ke DC adalah adaptor.

Bagian-Bagian Adaptor

gambar adaptor
gambar adaptor

Untuk dapat melakukan kinerjanya, perangkat tersebut memerlukan komponen-komponen penyusun. Yang mana elemen penyusun tersebut sekaligus menjadi bagian dari rangkaian adaptor.

Nah, apa saja bagian-bagian yang menyusun adaptor?

Bagian-bagian adaptor adalah:

  1. Transformator (Trafo).
  2. Retchifier (Penyearah).
  3. Filter (Penyaring).
  4. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan).

Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

1. Transformator (Trafo)

Transformator atau yang lebih umum disebut sebagai trafo. Dimana trafo merupakan salah satu komponen penyusun sebuah rangkaian adaptor. Trafo berfungsi menurunkan bahkan menaikkan tegangan arus daya sesuai dengan kebutuhan pemakaian.

Pada adaptor, penggunaan trafo yang umum dipakai adalah trafo jenis penurun tegangan (trafo step down). Alat tersebut tersusun dari dua bagian, yakni bagian primer dan sekunder.

Lilitan sekunder pada trafo step down jumlahnya lebih dibandingkan lilitan pada trafo primer. Jadi, yang berfungsi sebagai input adalah lilitan primer, sedangkan fungsi outputnya ada pada lilitan sekunder.

Fungsinya, meskipun tegangan pada trafo sudah diturunkan. Namun output dari trafo masih berbentuk arus AC (arus bolak-balik). Yang mana arus AC ini nantinya akan diproses kembali sesuai dengan kebutuhan.

2. Rectifier (Penyearah)

Rectifier lebih umum disebut sebagai penyearah gelombang. Pada rangkaian adaptor arus yang masuk ke dalam perangkat merupakan jenis arus bolak-balik.

Jadi, supaya arus daya listrik bisa berfungsi di peralatan elektronik maka perlu adanya perubahan arus menjadi searah terlebih dahulu. Intinya, dari yang tadinya arus AC diubah menjadi arus DC.

Dengan demikian, pada bagian rectifier inilah arus AC tersebut diolah dan diubah menjadi arus searah. Di dalam rectifier diode, terdapat juga komponen dioda. Yang mana bagian-bagiannya adalah sebagai berikut :

  • Half wave rectifier, di dalamnya terdapat dioda 1 yang berfungsi sebagai penyearah.
  • Full wave rectifier, di dalamnya terdapat 2 atau 4 perangkat dioda yang fungsinya penyearah.

3. Filter (Penyaring)

Filter atau penyaring adalah komponen penyusun dari adaptor yang sama pentingnya. Filter ini berfungsi sebagai penyaring sinyal dari rectifier. Komponen yang terdapat didalam filter antara lain adalah kondensator yang berjenis ELCO (Electrolytic Capacitor).

4. Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Bagian penyusun rangkaian adaptor yang terakhir ialah voltage regulator. Umumnya disebut juga sebagai alat pengatur tegangan. Voltage regulator ini berfungsi menstabilkan tegangan arus searah  serta melakukan kontrol pada tegangan outputnya

Tujuannya yaitu agar tegangan tidak terpengaruh oleh arus beban, suhu, ataupun tegangan input yang asalnya dari output filter.

Di dalam voltage regulator, Anda akan menemukan beberapa komponen. Seperti diantaranya transistor, dioda zener serta IC regulator. Selain itu, di dalam voltage regulator terdapat beberapa komponen penyusunnya. Berikut ini komponen yang ada di dalam voltage regulator:

  • Current Limiting berfungsi sebagai pembatas arus
  • Over Voltage Protection sebagai protektor dari kelebihan tegangan
  • Short Circuit Protection sebagai protektor dari hubungan arus pendek listrik

Cara Kerja Adaptor

Rangkaian Adaptor
Gambar Rangkaian Adaptor

Setelah membahas tentang bagian-bagian adaptor, tentunya Anda sudah memiliki gambaran mengenai cara kerja dari adaptor bukan?

Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja adaptor, Anda dapat menyimak uraian singkat dibawah ini.

Cara kerja adaptor adalah:

  • PLN mendistribusikan aliran arus listrik melalui sumber tegangan yang kemudian akan masuk dalam transformator.
  • Arus listrik yang masuk ke dalam transformator kemudian diubah menjadi arus searah (DC) hingga masuk ke dalam switching.
  • Proses selanjutnya tegangan arus listrik akan masuk ke dalam blok inverter dimana tegangan DC akan diubah lagi menjadi arus tegangan AC.
  • Tegangan arus AC kemudian masuk ke dalam blok regulated dan akan diproses oleh dioda half wave, penyearah dan juga elco. Nantinya arus tegangan listrik akan diubah kembali menjadi searah.
  • Arus listrik DC lalu akan masuk ke dalam IC dan mengalir pada perangkat elektronik.
  • Selanjutnya, daya akan disesuaikan dengan pemakaian atau kebutuhan dari perangkat tersebut.

Jenis-Jenis Adaptor

jenis adaptor
Gambar jenis-jenis adaptor

Apa saja jenis-jenis adaptor? Sejauh ini ada dua jenis adaptor, diantaranya adalah:

  1. Adaptor konvensional.
  2. Adaptor switching.

Berikut penjelasan selengkapnya dari setiap jenis adaptor dibawah ini.

1. Adaptor Konvensional

Jenis adaptor yang pertama adalah adaptor konvensional. Prinsip kerja dari adaptor konvensional adalah menurunkan tegangan AC menjadi tegangan DC dengan menggunakan transformator step down.

Transformator step down dalam hal ini fungsinya sebagai penurun tegangan. Jadi, tegangan AC terlebih dahulu diturunkan melalui transformator step down.

Kemudian baru disearahkan dengan dioda (rectifier). Terakhir lalu diratakan dengan kapasitor elektrolit.

Pada jenis rangkaian adaptor konvensional, arus yang dihasilkan besarnya bertumpu pada tegangan yang dihasilkan oleh transformator. Penggunaan adaptor jenis konvensional, bisa kita temukan pada peralatan listrik seperti amplifier, radio tape, dan lain sebagainya.

2. Adaptor Switching (SPMS)

Switching adaptor adalah jenis adaptor yang menjadi penyempurna dari jenis yang sebelumnya. Adaptor konvensional dianggap masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangan.

Jadi hadirnya switching adaptor ini dibuat dengan tujuan untuk menyempurnakan versi yang sebelumnya.

Pada adaptor switching, Anda tidak lagi menemukan transformator step down untuk digunakan sebagai penurun tegangan. Selain itu, jenis adaptor switching juga memiliki rangkaian yang sangat berbeda dari yang konvensional.

Adaptor switching sekarang ini sudah tidak lagi menggunakan trafo besi dengan ukuran besar. Karena pada tipe adaptor switching, trafo yang digunakan adalah trafo berukuran kecil yang disebut juga sebagai trafo switching.

Trafo switching memiliki seri on dan off serta tegangan yang konstan. Besarnya frekuensi switching biasanya berkisar antara 20 kilo hertz. Selain menggunakan trafo yang lebih kecil, Adaptor switching juga memiliki efesiensi daya listrik yang lebih rendah, yakni hingga 83 %.

Karena banyaknya keunggulan dari jenis adaptor tersebut. Maka tidak heran jika adaptor switching banyak digunakan pada berbagai perangkat modern. Seperti televisi, supply PC, adaptor laptop dan lain sebagainya.

Contoh Skema Rangkaian Adaptor

Rangkaian Adaptor Sederhana
Gambar Rangkaian Adaptor Sederhana

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa itu adaptor, berikut akan kami ulas contoh skema rangkaian adaptor. Seperti pada gambar diatas, itu merupakan salah satu contoh skema adaptor dengan rangkaian sederhana.

Dapat disimpulkan bahwa rangkaian adaptor sederhana ini mampu menghasilkan tegangan sebesar 12 A. Serta kemampuan arus sebesar 3 A. Selain memiliki kemampuan arus sebesar 3 A, rangkaian adaptor sederhana ini juga bisa mensupply rangkaian dengan relay 12 volt.

Cara Membuat Adaptor Sederhana

Setelah melihat skema rangkaian adaptor diatas, dapat disimpulkan bahwa rangkaian tersebut cukup mudah untuk ditiru bukan? Jadi, Anda juga dapat membuat rangkaian adaptor tersebut sendiri di rumah.

Untuk membuat rangkaian adaptor seperti gambar diatas, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan.

Diantaranya komponen penyusun dari rangkaian adaptor adalah:

  • Trafo
  • Penyearah
  • Filter
  • Penstabil tegangan
  • Rangkaian penguat arus.

Nah untuk Anda ingin mencoba adaptor sederhana, berikut ini daftar perlengkapan yang perlu disiapkan.

Daftar Komponen adaptor 12 volt:

  • 1 buah trafo (ukuran 1-2 Ampere)
  • 1 buah Dioda (1-2 Ampere)
  • 1 buah elco 25 watt.
  • kabel secukupnya.

Cara membuat adaptor sederhana, berikut langkah-langkahnya:

  1. Pertama-tama persiapan semua alat dan kabel yang akan digunakan untuk penyambungan.
  2. Selanjutnya solder bagian min elco ke O (ground atau CT trafo)
  3. Lalu hubungan bagian plus dari elco ke Dioda.
  4. Kemudian, bagian anoda Dioda dapat Anda hubungkan ke 12 volt trafo.

Jika hendak mengubah nilai tegangan, Anda juga dapat menambahkan atau mengurangi nilai tegangan.

Caranya yaitu dengan memindahkan tegangan anoda Dioda ke trafo pada nilai tegangan yang diinginkan. Misalnya diubah ke nilai tegangan 6 Ampere atau 15 Ampere dan seterusnya.

Mengenal Perbedaan Charger Dan Power Adaptor

Setelah mengetahui tentang bagaimana cara membuat adaptor. Maka selanjutnya kita juga akan membahas mengenai perbedaan antara charger dan juga power adaptor. Meskipun charger dan adaptor adalah dua jenis benda yang berbeda.

Namun karena memiliki ciri fisik dan fungsi yang nyaris sama. Maka banyak orang yang kesulitan untuk membedakan antara power adaptor dan juga charger.

Lantas, apa saja perbedaan charger dan adaptor?

  1. Tegangan yang Dihasilkan

Apakah charger dan power adaptor sama? Hal ini karena fungsinya sama-sama untuk mengubah arus AC menjadi DC. Namun ternyata keduanya berbeda dalam hal output tegangan arus. Umumnya charger mempunyai output arus tegangan yang lebih kecil dari power adaptor.

Hal tersebut berkebalikan dengan adaptor. Sebagai alat catu daya, adaptor mampu menghasilkan tegangan output dengan intensitas yang besar. Yakni hingga 12 volt, 9 volt, 3 volt dan seterusnya.

  1. Frekuensi Tegangan

Charger memiliki frekuensi tegangan yang tetap atau tidak berubah. Namun, adaptor tidak demikian adanya. Karena adaptor memiliki sistem tegangan yang bisa beraneka ragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

  1. Fungsi

Charger berfungsi untuk menyuplai tegangan untuk satu jenis perangkat saja. Sedangkan adaptor berfungsi untuk menyuplai beberapa perangkat sekaligus.

Kesimpulan

Bagaimana, apakah Anda sudah paham tentang apa itu adaptor? Bukan hanya alat pengubah arus AC ke DC saja. Ternyata sebuah rangkaian adaptor sering disebut juga sebagai alat catu daya.

Dimana fungsi adaptor adalah untuk menyuplai tegangan pada sebuah perangkat elektronik agar dapat beroperasi sesuai dengan tegangan yang dibutuhkan.

Karena banyaknya fungsi dan kegunaan adaptor, maka benda tersebut sering diaplikasikan pada beberapa perangkat elektronik. Diantaranya seperti adaptor TV, laptop, radio tape, amplifier dan lain sebagainya. Semoga cukup membantu, ya?

Tinggalkan komentar