Relay Stater: Tuntas Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Relay stater merupakan komponen pada mesin yang fungsinya untuk memutus dan menyambungkan arus listrik.  Relay sering digunakan pada kendaraan, baik mobil ataupun motor.

Fungsi relay stater adalah untuk mengalirkan arus dari sumber listrik, kemudian mengedarkannya ke seluruh komponen kendaraan tersebut.

Tidak hanya membahas pengertian relay secara umum saja. Pada artikel kali ini kita juga akan membahas spesifik mengenai pengertian, fungsi, hingga cara kerja relay stater.

Pengertian Relay Stater

gambar relay stater
gambar relay stater

Relay stater adalah komponen pada mesin kendaraan yang memiliki peran sangat vital karena berfungsi sebagai saklar elektromagnetik.

Seperti saklar pada umumnya, relay stater berfungsi untuk memutus dan menyambungkan aliran arus listrik pada sebuah rangkaian listrik.

Alat ini juga berguna untuk mengaktifkan dinamo stater dan membantu mesin untuk menyala pada fase awal pengoperasiannya.

Meskipun ukurannya kecil, namun peran relay sangat penting bagi kinerja kendaraan. Karena untuk dapat beroperasi optimal, komponen-komponen yang terdapat pada mesin membutuhkan relay untuk membantu mendapatkan suplai daya dari sumber arus listrik.

Selain itu, relay juga dapat membantu menyetabilkan arus listrik, mendukung kinerja aki, serta melindungi kendaraan dari kerusakan yang mungkin terjadi akibat korsleting yang disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik.

Fungsi Relay Stater

Pada kendaraan, relay stater memiliki peran yang sangat banyak. Berikut beberapa contoh fungsi relay stater yang bisa Anda ketahui.

Adapun fungsi relay starter adalah sebagai berikut:

  1. Menjaga sistem kelistrikan
  2. Sebagai stabilizer
  3. Mendukung kinerja aki
  4. Menyetabilkan stater
  5. Melindungi dari hubungan pendek arus listrik
  6. Mengurangi beban saklar

Untuk mengetahui fungsi relay starter lebih detail, Anda bisa simak penjelasan dibawah ini.

1. Menjaga Sistem Kelistrikan

Relay stater merupakan komponen mesin yang berperan penting dalam sistem kelistrikan kendaraan.

Selain berfungsi untuk menyambung arus listrik pada saat pertama digunakan, relay juga membantu untuk menjalankan arus listrik. Serta memastikan semua bagian mesin mendapatkan daya yang cukup sehingga dapat bekerja dengan optimal.

2. Sebagai Stabilizer

Pada kendaraan, relay juga berfungsi sebagai stabilizer yang tugasnya untuk menyetabilkan tegangan listrik pada rangkaian.

Pada saat arus listrik melonjak naik, relay akan menyimpan arus listrik dan mengeluarkannya secara perlahan.

Lalu ketika arus terlalu rendah, relay juga yang menyuplai kebutuhan arus listrik agar tetap terpenuhi dan stabil.

3. Mendukung Kinerja Aki

Pemasangan relay pada kendaraan juga berfungsi untuk mendukung kinerja aki. Aki atau catu daya adalah komponen yang berfungsi sebagai sumber daya listrik bagi kendaraan.

Penggunaan relay pada motor atau mobil juga dapat membantu kinerja aki. Fungsi relay stater adalah untuk mengatasi lonjakan listrik yang mungkin sering terjadi pada rangkaian.

Aki yang sering mengalami lonjakan arus signifikan berpotensi cepat tekor. Jadi dengan penggunaan relay, hal tersebut dapat diantisipasi.

4. Menyetabilkan Stater

Relay juga berfungsi untuk menyetabilkan daya yang masuk ke dalam stater. Perangkat ini membantu kinerja stater untuk menghidupkan kendaraan pada saat pemakaian awal.

Jadi dengan pemasangan relay, proses menyalakan mesin pun menjadi lebih mudah.

5. Melindungi dari Hubungan Pendek Arus Listrik

Hubungan pendek arus listrik dapat memicu terjadinya korsleting. Ketika menggunakan relay, mesin menjadi lebih stabil dan terlindungi dari kerusakan akibat hubungan pendek arus listrik.

6. Mengurangi Beban Saklar

Pemasangan relay juga berguna untuk mengurangi beban saklar. Ketika kendaraan tidak memakai relay, saklar secara otomatis akan bekerja lebih keras untuk memutuskan dan meneruskan arus listrik yang besar.

Saklar yang sering digunakan untuk mengendalikan arus intensitas besar berpotensi cepat rusak atau terbakar.

Cara Kerja Relay Stater

cara kerja relay stater
cara kerja relay stater

Relay stater memiliki kemampuan mengalirkan listrik dengan batas tertentu. Kapasitas relay biasanya akan terlihat pada badan dari komponen tersebut.

Cara kerja relay stater sangat sederhana. Ketika selenoid atau kumparan kawat dialiri arus listrik, maka kondisi ini akan membuat terciptanya medan magnet.

Medan magnet yang tercipta ini akan menarik tuas dan membuat kontak saklar menjadi dalam posisi terhubung, baik dengan tipe normally open maupun normally close.

Ketika arus listrik dihentikan, medan magnet akan hilang dan tuas yang semula tertarik akan kembali ke tempat semula. Selanjutnya kontak saklar yang semula terhubung pun akan kembali terbuka.

Baca juga artikel terkait:

Ciri – ciri Relay Stater Rusak

ciri-ciri relay stater rusak
ciri-ciri relay stater rusak

Relay stater tersedia dalam berbagai macam bentuk dan kapasitas. Komponen ini memiliki ukuran kecil, namun fungsinya sangat penting dalam menunjang kinerja kendaraan.

Ketika relay mengalami kerusakan, kita akan merasakan ketidaknyamanan dalam berkendara. Lantas bagaimana ciri-ciri relay stater rusak?

Kerusakan pada komponen relay stater mungkin sulit dimengerti oleh orang awam, terutama bagi mereka yang kurang memahami dunia otomotif. Namun kita dapat memprediksinya dari beberapa indikasi atau ciri-cirinya.

Adapun ciri-ciri relay starter rusak adalah:

  1. Muncul Bunyi Saat Tombol Stater Ditekan
  2. Aki Normal Tapi Mesin Tidak Menyala
  3. Arus Listrik Tidak Dapat Bekerja pada Mesin
  4. Bodi Relay Stater Menggembung
  5. Dinamo Stater Tidak Bereaksi

Untuk lebih jelasnya, Anda bisa simak penjelasan lebih lengkap dari ciri-ciri relay starter rusak yang ada dibawah ini.

1. Muncul Bunyi Saat Tombol Stater Ditekan

Pada saat tombol stater pada kendaraan ditekan, umumnya motor atau mobil akan langsung menyala.

Namun apabila relay mengalami kerusakan, maka stater tidak akan merespon perintah atau bahkan hanya menimbulkan bunyi saja.

2. Aki Normal Tapi Mesin Tidak Menyala

Ketika aki kendaraan dalam keadaan normal atau masih bagus tapi kendaraan tersebut sulit dinyalakan.

Maka artinya ada kemungkinan bagian relay stater yang mengalami kerusakan.

3. Arus Listrik Tidak Dapat Bekerja pada Mesin

Ketika mesin tidak dapat menyala atau bekerja sebagaimana mestinya, mungkin hal ini dikarenakan kinerja relay yang bermasalah.

Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur sistem kelistrikan kendaraan. Ketika sistem kelistrikan pada mesin bermasalah, bisa jadi hal itu di picu karena kondisi relay yang kurang bagus.

4. Bodi Relay Stater Menggembung

Ketika bodi relay stater terlihat menggembung, mungkin Anda perlu melakukan pengecekan apakah komponen tersebut bermasalah ataukah tidak.

Relay pada umumnya berbentuk kotak atau bulat dengan permukaan datar. Ketika permukaannya mengalami penggembungan, mungkin itu karna relay mengalami kerusakan.

5. Dinamo Stater Tidak Bereaksi

Dinamo adalah bagian dari komponen relay stater. Alat ini berfungsi untuk mendukung kinerja stater melakukan pengaturan pada sistem kelistrikan kendaraan.

Apabila dinamo stater tidak dapat dihidupkan padahal kondisinya masih dalam keadaan baik. Mungkin itu terjadi karena bagian relay yang mengalami kerusakan.

Cara Merawat Relay Stater

Relay stater merupakan piranti elektronik yang memiliki peran vital bagi kinerja kendaraan. Salah satunya meringankan beban kendaraan untuk menghidupkan mesin pada awal pemakaian.

Untuk menghindari agar relay tidak mudah rusak, hal tersebut dapat diantisipasi dengan cara melakukan perawatan yang tepat. Lalu, bagaimana cara merawat relay stater?

Beberapa cara merawat relay starter adalah:

  1. Sering Melakukan Perawatan Pada Stater
  2. Jangan Telat Melakukan Service
  3. Sering Menggunakan Kick Stater

Simak lebih jelas dari setiap cara merawat relay starter setiap:

1. Sering Melakukan Perawatan Pada Stater

Untuk membuat relay lebih awet sebaiknya kita sering melakukan perawatan pada komponen-komponen yang ada pada kendaraan, salah satunya yaitu area stater.

Jadi, rangkaian tombol stater perlu diperhatikan kebersihannya agar tidak menghambat fungsinya. Selain itu, melakukan pembersihan secara rutin juga dapat menjaga agar relay tidak mudah rusak.

2. Jangan Telat Melakukan Service

Melakuka service adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kinerja kendaraan agar tetap maksimal.

Ketika service, mekanik akan memeriksa secara menyeluruh bagian-bagian kendaraan. Sehingga apabila ada kerusakan akan segera terdeteksi.

3. Sering Menggunakan Kick Stater

Selain menghidupkan kendaraan menggunakan stater elektrik, kita juga dapat mengimbanginya dengan menggunakan kick stater.

Tujuannya adalah untuk mencegah intensitas penggunaan stater elektrik yang terlalu sering. Karena apabila terlalu sering digunakan relay stater berpotensi rewel dan bermasalah.

Kesimpulan

Relay stater adalah komponen yang berfungsi untuk membantu kinerja mesin pada saat awal mesin dihidupkan. Komponen ini juga berfungsi untuk memutus dan menyambungkan arus listrik pada rangkaian.

Penggunan relay stater pada mesin kendaraan memberikan banyak sekali manfat. Selain mengatur arus listrik, relay juga dapat mendukung kinerja aki, menyetabilkan arus, mengurangi beban, dan membuat stater dan saklar menjadi lebih awet.

Tinggalkan komentar